Sekolah di Maros Dibuka, Siswa Masuk Bergiliran

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Maros membuka kembali sekolah untuk pertemuan belajar tatap muka. Sekolah dibuka dengan penerapan protokol kesehatan ketat mengikuti ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III.
"Pembelajaran tata muka kita laksanakan secara bertahap bagi seluruh sekolah mulai tingkatan TK, SD hingga SMP," ujar Kepala Dinas Pendidikan Maros, H Takdir dikutip dari Antara, Rabu (18/8/2021).
1. Siswa masuk sekolah secara bergilir

Dinas Pendidikan mencatat di Maros terdapat 451 sekolah tingkat TK hingga SMP. Namun Takdir mengatakan, 87 sekolah di Kecamatan Turikale dan Mandai ditutup kembali karena kasus COVID-19 di wilayah itu naik. Sedangkan sisanya 365 unit sekolah tetap dibuka.
Sekolah yang buka wajib memenuhi persyaratan, mulai dari kesiapan dan prasarana. Selain itu, penerapan protokol kesehatan secara ketat, seperti menyediakan tempat cuci tangan, wajib masker dan jaga jarak. Sedangkan guru wajib memiliki sertifikat vaksin COVID-19.
"Aturannya, proses belajar mengajar dilaksanakan hanya 50 persen siswa, dengan skema bergantian selama tiga jam. Mulai pukul 7.30 WITA sampai 9.30 WITA. Dilanjutkan gelombang kedua 9.30. WITA sampai 12.30 WITA," katanya Takdir.
2. Sekolah batasi peserta belajar tatap muka
.jpg)
Kepala SMA Negeri 3 Maros Drs Kencang menuturkan, pihaknya membatasi tahapan belajar tatap muka. Siswa yang berjumlah 900 orang dibagi menjadi dua kelompok, dengan kapasitas 35 hingga 50 persen. Sedangkan lainnya yang tidak mengikuti pertemuan tatap muka diwajibkan mengikuti pembelajaran secara dring.
"Pertemuan tatap muka ini wajib mengikuti protokol kesehatan, kami siapkan tempat cuci tangan sebelum masuk ke kelas, pakai masker dan tentunya jarak duduknya diatur setiap bangku siswa," tuturnya.
3. Siswa sambut positif belajar tatap muka

Salah seorang siswa, Nurlela Nilabila menyambut gembira bisa masuk sekolah belajar secara tata muka, yang selama ini jenuh hanya mengikuti pelajaran secara daring.
Walaupun mengenakan baju biasa tanpa seragam, ia pun sangat senang bisa kembali masuk sekolah meski dibatasi waktu mengikuti pelajaran.
"Sangat senang sekali, bisa masuk belajar di sekolah, kita bosan belajar online terus. Mudah-mudahan pandemi COVID-19 segera berakhir," ujarnya.