Pemkot Makassar Fokus Genjot PAD Lewat Sistem Cashless
- Pemerintah Kota Makassar memacu peningkatan PAD dengan inovasi dan sistem digitalisasi
- Bapenda menjadi instansi pengelola pendapatan utama dan mendapat instruksi penerapan sistem pembayaran non-tunai secara menyeluruh
- Target PAD Kota Makassar tahun ini sebesar Rp2,1 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari pajak daerah
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar terus memacu peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan mengedepankan inovasi dan sistem digitalisasi. Hal ini dibahas dalam rapat koordinasi di Balai Kota Makassar pada Senin (21/4/2024).
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memberikan arahan langsung kepada jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menjadi yang pertama sebagai instansi pengelola pendapatan utama.
Kepala Bapenda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, mengatakan Bapenda mendapat giliran pertama dalam rakor karena memiliki peran strategis dalam menopang program pembangunan daerah. Dia menegaskan peningkatan PAD tidak hanya dititikberatkan pada target angka, tetapi juga pada penguatan strategi dan inovasi.
"Jadi kami tadi diberikan briefing oleh Pak Wali Kota Makassar bagaimana ke depannya mempersiapkan inovasi-inovasi, strategi-strategi dalam hal peningkatan PAD, baik itu pajak daerah maupun membantu SKPD-SKPD, mengelola retribusi daerah," kata Firman saat ditemui usai rapat.
1. Penerapan sistem pembayaran non-tunai secara menyeluruh
Salah satu instruksi penting dalam rapat tersebut adalah penerapan sistem pembayaran non-tunai (cashless) secara menyeluruh. Sistem pembayaran cashless ini dianggap krusial dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas, serta selaras dengan upaya percepatan digitalisasi daerah melalui program TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah).
"Jadi diharapkan tidak ada lagi pembayaran pembayaran retribusi ataupun pajak daerah yang bersifat cash. Karena dengan cashless untuk transparansi yang ada," kata Firman.
2. Target dan realisasi PAD
PAD Kota Makassar tahun ini ditargetkan sebesar Rp2,1 triliun. Hingga saat ini, realisasi PAD Kota Makassar sudah mencapai Rp347 juta atau 16,2 persen dari target.
Firman menjelaskan kontribusi terbesar berasal dari pajak daerah, mencapai sekitar 80 persen dari total PAD. Karena itu, Bapenda mendapat amanah besar untuk terus mengembangkan sistem pengelolaan yang efektif dan modern.
"Pendapatan memang harus selalu menjadi salah satu tiang yang diatur dalam hal bagaimana meningkatkan PAD. Ini juga memperbaiki seluruh komponen pembiayaan yang ada di Kota Makassar," kata Firman.
3. Mengandaikan inovasi untuk genjot PAD
Sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan kesadaran pajak, Bapenda akan meluncurkan program festival struk yang akan digelar pada bulan Juli dan Agustus. Masyarakat didorong untuk meminta struk setiap bertransaksi di restoran, hotel, dan tempat usaha lainnya.
Masyarakat bisa mengunggah struk melalui aplikasi Pakinta milik Bapenda, dengan perhitungan poin berdasarkan nilai transaksi. Setiap struk belanja akan dikonversi menjadi poin yang bisa diikutkan undian.
"Misalnya mereka makan Rp200 ribu kemudian kelipatan Rp50 ribu mereka akan mendapatkan 4 poin," kata Firman.
Firman menjelaskan program ini bertujuan mengedukasi masyarakat sekaligus menjadi kontrol sosial agar pelaku usaha melaporkan pajak secara benar.
"Ini menjadi bagian dari pengawasan terhadap kewajiban pajak misalnya hotel, dan restoran. Mereka bisa berkilah tidak ramai restoran karena kurang orang, tapi dengan struk ini kita bisa kelihatan," katanya.
