Pecah Rekor Lagi, Kasus Baru Positif COVID-19 di Sulsel Tembus 1.286

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Sulsel, Nurul AR mengatakan peningkatan kasus ini tak terlepas dari mobilitas masyarakat. Dengan demikian, semua komponen masyarakat juga diminta untuk terus membatasi pergerakannya supaya kasus tidak terus meningkat.

"Kita berharap masyarakat lebih memahami kondisi ini dan kehati-hatian untuk berinteraksi. Kita tahu di Sulsel itu ada indikasi varian Delta sudah ada ya, jadi yang cepat menular," kata Nurul.

Nurul pun berharap masyarakat meningkatkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menghindari kerumunan dan jika memungkinkan, tidak berkegiatan di luar rumah. Apalagi dalam skala mengumpulkan banyak orang.

"Jadi kita berharap semuanya siap, baik dari tingkat upaya pencegahan yang dilakukan dari pemerintah bersama-sama masyarakat maupun juga upaya untuk pengendaliannya," katanya.

Nurul mengatakan penanganan kasus COVID-19 sudah banyak yang dirujuk ke rumah sakit. Namun yang menjadi perhatian adalah kapasitas rumah sakit apakah cukup untuk menampung pasien.

"Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota harus melakukan upaya bersama mengantisipasi kasus-kasus tersebut," katanya.

Sepekan yang lalu pada Jumat 16 Juli 2021, kasus COVID-19 di Sulsel juga pecah rekor dengan penambahan 739 kasus baru.

Pakar epidemiologi Universitas Hasanuddin Ridwan Amiruddin mengatakan lonjakan kasus COVID-19 di Sulsel dalam beberapa hari terakhir diakibatkan oleh mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta atau B1617.2.

Saat itu, Ridwan menyebut kasus harian masih akan terus naik. Dia bahkan memprediksi kasus harian bisa mencapai 1.000 per hari jika pemerintah tidak segera mengambil langkah antisipasi. 

"Kasus ini akan terus naik. Saya sudah prediksi ini kasus akan sampai 1.000 sehingga harus segera dilakukan antisipasi. Kalau ini dibiarkan maka PPKM darurat Jawa Bali akan berlaku juga di Sulsel. Mungkin minggu depan sudah harus seperti itu," katanya.