Natalius Pigai Sindir Pejabat Doyan Dikawal Patwal

- Natalius Pigai menegaskan bahwa ia tidak pernah dikawal oleh rombongan patroli dan pengawalan (patwal) selama menjabat sebagai Menteri HAM.
- Pigai memilih gaya hidup sederhana dengan mengaku tak pernah memakai motor patwal dan kerap menyetir mobil sendiri atau bahkan mengendarai motor pribadi.
- Ia juga menolak bepergian dengan rombongan besar saat melakukan kunjungan dinas, serta menyatakan bahwa seorang pemimpin tak perlu takut jika tidak melakukan kesalahan.
Makassar, IDN Times – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, menyindir sejumlah pejabat yang selalu dikawal oleh rombongan patroli dan pengawalan (patwal). Menurutnya, pendampingan patwal menandakan ada masalah pada pejabat tersebut.
Pigai menjelaskan, dirinya memilih untuk tetap sederhana. Ia bahkan mengaku tak pernah memakai motor pengawal (patwal) selama menjabat sebagai Menteri HAM.
“Saya Menteri yang tidak pernah pakai motor patwal. Saya belum pernah. Mobil patwal pun jarang saya pakai, kecuali untuk urusan-urusan penting,” kata Pigai saat memberikan sambutan dalam kunjungan kerjanya di Kanwil Kemenkumham Sulsel, Senin (12/5/2025).
1. Sering menyetir sendiri hingga jalan kaki ke kantor

Gaya hidup sederhana Pigai tak berhenti sampai di situ. Ia kerap menyetir mobil sendiri saat pergi ke kantor, bahkan tak jarang mengendarai motor pribadi.
“Hari Jumat saya bawa mobil sendiri, menyetir sendiri. Kadang-kadang jam 05.00 pagi kalau mau masuk, saya bawa motor,” ungkapnya.
Ia juga menuturkan bahwa pernah jalan kaki ke kantor hanya dengan membawa ransel.
“Saya jalan kaki, ketemu orang, dia bilang ‘ini Pak Menteri HAM?’ Saya jawab ‘bukan, Anton’. Dia bilang, ‘nggak mungkin Pak, ini Pak Pigai.’ Ya sudah memang (Pigai),” tuturnya sambil tertawa.
2. Dinilai tak perlu rombongan besar saat dinas

Pigai juga tak suka bepergian dengan rombongan besar saat melakukan kunjungan dinas. Menurutnya, sistem pemerintahan sudah tertata sehingga tak perlu selalu dikawal atau diurus protokoler berlebihan.
“Saya dinas sendiri. Protokol hanya antar sampai bandara. Di bandara sudah ada pegawai imigrasi, naik pesawat ada pramugara dan pilot, turun sudah ada Kakanwil. Ngapain satu rombongan dari kantor ikut?” jelasnya.
3. Pemimpin harus jujur

Pigai juga menyinggung soal pemimpin yang merasa harus selalu dijaga dan diawasi. Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin tak perlu takut jika memang tidak melakukan kesalahan.
“Kalau pemimpin takut karena merasa diawasi dan dijaga, berarti dia bermasalah. Kalau jujur, tidak melakukan apa-apa, kenapa harus takut? Rakyat pasti mencintai pemimpinnya,” tegas Pigai.
Hal itu juga dibuktikan saat berkunjung ke Kanwil Kemenkumham Sulsel Jl. Sultan Alauddin, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pigai datang menggunakan mobil Alphard warna hitam DD 1444 VIP, tanpa pengawalan patwal.