Mutasi Lagi, Tujuh Pejabat Pemprov Sulsel Duduki Jabatan Baru

Mereka yang dilantik adalah Ardiles Saggaf yang sebelumnya Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dilantik sebagai Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sulsel. Kemudian Abdul Malik Faisal dari Kepala Dinas Koperasi dan UKM dilantik sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan.

Lalu, Andi Mirna yang sebelumnya Kepala Biro Ortala dilantik sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kemudian, Mujiono yang sebelumnya Kepala Satpol PP Sulsel dilantik sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi. 

Berikutnya, Since Erna Lamba yang sebelumnya menjabat Kepala  Biro Ekonomi dan Pembangunan dilantik sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi. Kemudian, Sulkaf S Latief yang sebelumnya menjabat staf ahli dilantik sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Kemudian, Imran Jauzi yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dilantik menjadi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.

Namun pergeseran pejabat tersebut menyisakan beberapa jabatan lowong. Di antaranya yaitu Kepala Satpol PP Sulsel, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Koperasi dan UKM, Biro Ortala. 

Selain itu, masih ada Dinas Kesehatan,  Inspektorat, Dinas Energi Sumber Daya Mineral, dan Dinas Ketahanan Pangan yang masih lowong setelah lelang jabatan.

Sudirman mengatakan pelantikan dilaksanakan secara bertahap. Pelantikan hari ini hanya berdasarkan atas hasil job fit atau uji kelayakan. 

"Kita masih butuh waktu sedikit karena Dinkes itu besar dan Inspektorat juga spotnya lebih besar. Kita butuh lagi waktu. tunggu saja," kata Sudirman.

Sudirman mengatakan ada beberapa pejabat yang memang dipromosikan karena kepangkatannya dan telah memenuhi syarat untuk naik jabatan. Pihaknya telah memetakan kecocokan kenaikan jabatan.

Selain itu, ada juga jabatan staf ahli yang butuh penguatan. Menurut Sudirman, staf ahli adalah pejabat yang paling sering membantunya saat ada acara atau kegiatan.

"Staf ahli itu harus diperkuat lagi. Bukan persoalan dia lemah atau tidak, saya tidak melihat itu. Yang saya lihat bagaimana membantu gubernur. Karena kita banyak relasi keluar, banyak kerja sama kita dengan instansi pihak ketiga," kata Sudirman.