Menteri PU Gelontorkan Dana Rp1 Triliun untuk Sulsel

13 Jul 2019, 11:10 WIB

(Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) www.twitter.com/@BPSDM_PUPR

Makassar, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menyiapkan Rp1 triliun untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan. Anggaran itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Yang menjadi prioritas dan tengah digenjot Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah adalah membuka akses jalan Bandara Bua (Luwu)-Rantepao (Torut) dan Seko-Sabang, Kabupaten Luwu Utara.

“Pak Menteri PUPR siapkan anggaran infrastruktur, jadi kita nanti prioritaskan membuka akses jalan Bua-Rantepao dan Seko-Sabang (Lutra),” kata Nurdin Abdullah melalui keterangan pers, Sabtu (13/7).

1. Menteri PUPR akan mengundang Nurdin Abdullah ke Jakarta

IDN Times/Didit Hariyadi

Nurdin Abdullah mengungkap bahwa dia akan diundang Menteri PUPR ke Jakarta untuk membahas program prioritas pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu, dia akan mengajak Kepada Dinas Bina Marga Rudy Djamaluddin yang baru dilantik pada Senin (8/7).

“Pak Menteri meminta program prioritas kita. Beliau bilang tidak usah banyak yang penting fokus,” tutur mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.

2. Anggaran itu ditargetkan mulai cair pada awal tahun 2020

(IDN Times/Istimewa)

Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Rudy menambahkan bahwa dana sebesar Rp1 triliun itu merupakan alokasi APBN satuan III untuk Sulsel yang ditetapkan pada akhir tahun 2019. Sehingga kemungkinan mulai cair pada awal 2020.

“Nah, kami harus terus kawal dana tersebut agar aman sampai penetapan akhir tahun ini,” ucap Rudy.

Menurut dia, suntikan dana tersebut diyakini akan mempercepat penuntasan ruas jalan yang tengah digenjot Pemprov Sulsel.

3. Gubernur Sulsel ingin membuka jalan dua jalur

Istimewa

Saat ini Nurdin memang mangajukan pembangunan jalan Seko-Sabang sepanjang 130 kilometer dan pembukaan akses Bandara Bua-Rantepao sekitar 64 kilometer.

Dan pembangunan jalan Seko-Sabang diprediksi membutuhkan anggaran sebesar Rp250 miliar dan Bua-Rantepao Rp500 miliar.

“Kita target jalan ini bisa beroperasi akhir tahun 2020. Selama ini kan jalan Seko-Sabang terisolir,” kata Nurdin.

4. Kadis Bina Marga: jika lebih, anggaran bisa digunakan untuk jalan lain

Istimewa

Rudy mengaku bahwa ruas jalan Bua-Rantepao lebih pendek, akan tetapi anggaran yang dibutuhkan lebih besar karena diinginkan jalan dua jalur dan empat lajur.

Namun, menurut dia, jika anggaran yang diberikan kementerian lebih maka bisa digunakan untuk pembangunan jalan Compong-Larompong di Kabupaten Sidrap sepanjang 40 km dan Parigi-Bungoro di Kabupaten Pangkep sekitar 60 km.

“Sebenarnya ruas jalan itu sudah mulai dikerjakan menggunakan APBD Sulsel,” tambahnya.