Marak Teror Panah, Polrestabes Makassar Bentuk Timsus Anti Suram

Beberapa pekan terakhir, isu penyerangan panah mengemuka di warga Makassar. Ada sejumlah kasus warga diancam hingga diserang di jalan. Ada juga sejumlah kasus tawuran kelompok dengan senjata panah rakitan, yang oleh masyarakat disebut busur.

Reonald mengatakan, Timsus Anti Suram bertugas memantau kemungkinan adanya penyerangan serupa. Tim berpatroli secara berkala di jalan-jalan, hingga di lorong-lorong dalam kota.

"Pastinya Timsus ini memonitor 1x24 jam, bahkan mencari sampai mencegah tindak pidana yang berhubungan pada panah atau busur, rakitan dan senjata tajam," katanya.

Reonald mengatakan, Timsus Anti Suram dibentuk sebagai respons terhadap sorotan publik. Belakangan muncul suara-suara tentang Makassar tidak aman, terutama di media sosial.

"Saya mau sampaikan ke masyarakat, ada yang menyebutkan Makassar tidak aman, itu tidak benar, sekarang Makassar aman. Karena yang terjadi (pembusuran) selama ini individu dengan individu," ujar Reonald.

Reonald, menyebutkan, Timsus Anti Suram beranggotakan 14 petugas polisi anggota Polrestabes Makassar. Dalam bekerja, mereka dibantu anggota reserse dari setiap kepolisian sektor (Polsek) di Makassar.

Mereka bertugas merespons cepat informasi terkait teror panah. "Contoh seperti dari Polsek satu ada informasi soal busur, langsung tim inti bergerak. Pastinya tim Polsek juga bergerak," ucap Reonald.