Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_9601-1024x685.jpeg
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin meluncurkan program Penataan Kanal, di Kanal Jongaya, Jumat (18/7/2025). (Dok. Humas Pemkot Makassar)

Makassar — Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah banjir melalui aksi nyata. Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memimpin langsung kegiatan launching penataan Kanal Jongaya yang dirangkaikan dengan kerja bakti massal dan penanaman pohon, Jumat (18/7/2025).

Kegiatan yang berlangsung di sepanjang ruas Kanal Jongaya, Jalan Andi Tonro, Kecamatan Tamalate, ini menjadi bagian dari kolaborasi strategis antara Pemkot Makassar dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang. Sejumlah jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI-Polri, serta masyarakat sekitar turut terlibat.

Dalam arahannya, Munafri menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar program jangka pendek, melainkan gerakan berkelanjutan yang bertujuan menciptakan lingkungan kota yang sehat dan bebas genangan.

“Pagi ini kita lanjutkan Jumat bersih, penataan kanal dan kota. Kalau salurannya bersih, air hujan bisa mengalir lancar, risiko banjir berkurang, dan masyarakat pun lebih nyaman,” kata Munafri di hadapan jajaran Pemkot Makassar dan petugas kebersihan.

1. Penataan kanal menyeluruh, tak sekadar bersih-bersih

ilustrasi sungai tercemar sampah plastik dan mengandung mikroplastik (IDN Times)

Menurut Munafri, kanal memiliki peran vital dalam sistem drainase kota. Oleh karena itu, upaya penataan dilakukan menyeluruh, termasuk dengan penanaman pohon di sepanjang kanal serta pembersihan lingkungan secara rutin.

Program ini, kata dia, akan terus bergulir sebagai agenda prioritas. Ia menyebut kerja bakti setiap Jumat akan diperluas ke seluruh wilayah kanal di Kota Makassar.

“Kita akan terus bergerak, dari satu wilayah kanal ke wilayah kanal lainnya. Ini bukan pekerjaan sekali selesai. Kita ingin ini menjadi rutinitas yang membudaya,” ujarnya.

Selain itu, Munafri menyinggung soal keberadaan bangunan liar yang berdiri di sepanjang jalan inspeksi kanal. Ia memastikan akan ada langkah penertiban demi membuka kembali akses jalan inspeksi.

“Kalau jalur inspeksi ini tertutup, kita tidak bisa melakukan pembersihan. Jalan ini seharusnya bisa difungsikan juga sebagai jalur alternatif, bahkan menjadi ruang publik seperti jogging track untuk warga,” tuturnya.

2. Appi mengajak masyarakat jadi bagian dari perubahan

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin diwawancarai wartawan usai pengesahan RPJMD 2025–2029 di Gedung DPRD Makassar, Rabu (16/7/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Munafri juga menyerukan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan kanal dan lingkungan. Ia mengingatkan bahwa kanal bukan tempat membuang sampah dan perlu dijaga bersama.

“Kalau ini bersih, orang akan pakai, akan jaga. Tapi kalau kita sendiri yang kotori, berarti kita belum siap jadi warga kota yang peduli,” katanya.

Di sela kegiatan, Pemkot juga melakukan pendekatan kepada para pelaku UMKM dan pedagang kaki lima melalui PD Pasar, untuk mendukung penertiban secara persuasif.

Munafri menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari TNI, Polri, Satgas Kebersihan, hingga BBWS yang mendukung kelancaran kegiatan ini.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi kerja besar seluruh masyarakat Kota Makassar. Kami akan terus konsisten, tidak akan berhenti sampai semua kanal di kota ini bersih dan tertata,” ucapnya.

3. Kanal sebagai cermin wajah kota

ilustrasi kanal yang berada di tengah pemukiman (pexels.com/Adrien Olichon)

Dalam visi Pemkot, kanal tidak hanya dipandang sebagai saluran air, melainkan bagian penting dari wajah kota yang merepresentasikan kualitas hidup masyarakat.

“Kanal Jongaya dan kanal-kanal lainnya membelah kota ini. Kalau kita bisa buktikan bahwa alur air di tengah kota ini bersih dan tertata, maka ini adalah cermin budaya warga kota yang maju dan peduli,” pungkas Munafri.

Editorial Team