Konflik di Tallo Mereda, Aparat Sisir Rumah dan Sita Senjata

Makassar, IDN Times - Situasi keamanan di wilayah utara Kota Makassar, khususnya Kecamatan Tallo, mulai berangsur kondusif setelah bentrokan antarkelompok pemuda kembali pecah dan menimbulkan korban jiwa serta pembakaran rumah warga. Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menyatakan pengamanan terus diperkuat melalui koordinasi bersama aparat TNI dan Polri.
Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), pemerintah kota mengintensifkan komunikasi dengan jajaran Polrestabes Makassar, Polda Sulsel, dan TNI. Pengamanan berlangsung sejak Selasa malam hingga Rabu dini hari pada titik-titik rawan.
Kepala Kesbangpol Kota Makassar, Fatur Rahim, menyampaikan tim gabungan bergerak menyisir sejumlah lokasi yang dicurigai menjadi tempat penyimpanan alat perang. Penyisiran berlangsung sepanjang malam hingga pagi hari.
"Dengan berbagai kegiatan di lapangan, termasuk pembersihan, tadi malam juga dari Polrestabes dan TNI turun semua membersihkan. Dan kami hadir mewakili Pemerintah Kota di lokasi," kata Fatur, Rabu (19/11/2025).
1. Sejumlah senjata disita dari beberapa titik yang terindikasi rawan bentrok

Menurut Fatur, sejumlah senjata yang digunakan sebagai alat bentrok disita dari beberapa titik yang terindikasi digunakan dalam bentrokan. Temuan itu meliputi pedang samurai, parang, bom molotov, hingga peralatan pembuat busur. Dia menilai penyitaan tersebut mengurangi potensi bentrokan lanjutan.
Dia juga menyampaikan koordinasi berjalan secara menyeluruh dengan melibatkan OPD sesuai tugas masing-masing. Dinas Kesehatan dan Satpol PP siaga di sekitar lokasi, sementara armada pemadam kebakaran ditempatkan lebih dekat untuk mempercepat respons jika terjadi insiden susulan.
"Kita bersama tim semua bergerak kolaboratif, pemerintah kota, kepolisian, TNI, termasuk Polda Sulsel. Semua menjalankan perannya masing-masing untuk meredam situasi," jelas Fatur.
2. Pemkot siapkan dua tahap penanganan pascabentrok

Fatur menyebut penanganan terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama berfokus pada pemulihan keamanan, kemudian berlanjut ke pembinaan sosial, edukasi, dan pemberdayaan warga. Program lanjutan mencakup edukasi bahaya narkoba, pelatihan kerja, hingga pemanfaatan Makassar Creative Hub dan program ketenagakerjaan.
Dia mengatakan identifikasi penyebab bentrokan masih ditangani kepolisian, sedangkan pemerintah menunggu rilis resmi terkait pemicu utama kejadian tersebut. Dia juga menyebut kemungkinan adanya keterkaitan antara konflik kelompok dengan aktivitas kriminal lain, termasuk narkoba.
"Indikasi-indikasi sudah terbaca, tetapi kami tidak bisa mengklaim. Kita menunggu rilis resmi dari kepolisian karena ini menyangkut tindak kriminal. Bisa jadi, baik perang kelompok, narkoba, semua kejahatan bisa terkait. Makanya sinergi kita dilakukan untuk penyelesaian secara menyeluruh," katanya.
3. Belum ada rencana pertemukan dua kelompok yang bertikai

Terkait rencana mempertemukan dua kelompok yang bertikai, Fatur menyampaikan upaya tersebut akan menjadi bagian dari penanganan jangka panjang. Untuk saat ini, fokus utama adalah memastikan tidak ada lagi alat berbahaya tersimpan di rumah-rumah warga.
"Karena dari hasil penyisiran, ditemukan bom molotov, parang, busur, hingga badik," katanya.


















