Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Cegah Bentrok Berulang, Munafri Siapkan Pembinaan untuk Remaja Tallo

1001349532.jpg
Wali Kota Makassar, Munafri Arifudddin. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar memastikan langkah tegas terkait bentrokan antarwarga antara Kampung Sapiria dan Borong Taipa, Kecamatan Tallo, yang terjadi Selasa (18/11/2025). Insiden ini menewaskan satu orang dan menyebabkan tujuh rumah terbakar.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan koordinasi telah diintensifkan dengan Polrestabes Makassar dan Dansat Brimob untuk memastikan pelaku bentrokan ditindak secara serius. Menurutnya, bentrokan termasuk tindakan kriminal yang harus diproses hukum.

"Karena ini sudah merupakan tindakan kejahatan harus diproses lebih lanjut lagi," kata Munafri.

1. Pusatkan perhatian pada kelompok yang kerap terlibat bentrok

Ilustrasi Tawuran (Foto: IDN Times)
Ilustrasi Tawuran (Foto: IDN Times)

Pemkot dan aparat juga kini memusatkan perhatian pada kelompok yang kerap terlibat bentrokan. Munafri menekankan bahwa pihaknya sudah mengetahui siapa saja yang biasanya berada di balik insiden tersebut.

"Masa enggak ketahuan ini orang-orangnya dan itu-itu aja kan yang bermain di situ. Jadi tolong pihak kepolisian, saya bicara bahwa ini harus cepat diatensi dengan sangat serius," ucapnya.

2. Pemkot siapkan pelatihan untuk remaja di Tallo

Ilustrasi pelatihan tenaga kerja (ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga)
Ilustrasi pelatihan tenaga kerja (ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga)

Selain penegakan hukum, Munafri juga menyampaikan rencana pemkot untuk mengambil tindakan preventif di wilayah bentrok itu. Upaya tersebut meliputi pemberian pelatihan dan pendidikan informal bagi anak-anak dan remaja.

"Kami akan masuk ke dalam wilayah itu untuk memberikan berbagai macam pola pelatihan sehingga ada kegiatan yang bermanfaat kepada anak-anak di situ," jelas Munafri.

Masalahnya, ketika warga berkumpul di wilayah itu, kegiatan yang seharusnya memberikan pekerjaan justru diwarnai kehadiran anak-anak di bawah umur. Beberapa remaja bahkan masih berusia 14 hingga 15 tahun dan ikut terlibat dalam aktivitas tersebut.

"Nah sehingga kita harus memberikan pelatihan-pelatihan informal untuk bisa masuk ke dalam situ untuk memberikan beberapa skill yang bisa mereka laksanakan," kata Munafri.

3. Pemkot siapkan pendidikan informal dan keterampilan kerja

Ilustrasi pelatihan tenaga kerja (ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga)
Ilustrasi pelatihan tenaga kerja (ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga)

Selanjutnya, Pemkot juga berencana menyediakan sistem pendidikan informal di wilayah tersebut. Program ini untuk memberi kesempatan kepada remaja yang telah memperoleh ijazah dan membuka akses kerja di masa depan.

"Nah ini yang kita coba ada pelatihan-pelatihan yang langsung bisa mereka respon apakah pelatihan untuk cuci AC, pelatihan bengkel motor dan sebagainya," kata Munafri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Demonstrasi Warnai Sidang Putusan Empat Terdakwa Tapol Sorong di Makassar

19 Nov 2025, 13:25 WIBNews