Keren! Cosplay Tokoh Animasi Kampanye Lingkungan di Fesmed 2025 Makassar

- Auto datang ke Fesmed karena informasi lomba cosplay dan sering tampil di ajang cosplayer.
- Nagi kampanyekan go green lewat cosplay BoBoiBoy Rimba dengan kostum khusus dan poster kampanye.
- Cosplay bukan hanya kompetisi bagi Nagi, tapi juga ruang membangun komunitas dan identitas.
Makassar, IDN Times - Suasana Festival Media (Fesmed) 2025 di Benteng Ujung Pandang, Makassar, Sabtu (13/9/2025), terasa meriah. Selain diskusi, pameran, dan pertunjukan seni, festival yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini juga diramaikan oleh lomba cosplay. Puluhan anak muda tampil percaya diri dengan kostum karakter anime, game, hingga tokoh fiksi populer.
Auto (22), salah satu cosplayer, tampil membawakan karakter Tsukasa Tenma, seorang karakter dari game Project Sekai: Colorful Stage. Dengan pakaian bernuansa klasik berwarna putih dan merah, dia terlihat percaya diri meski mengaku baru satu tahun lebih menekuni dunia cosplay.
"Persiapannya sekitar satu minggu, karena kostum ini sebenarnya sudah lama saya punya, tapi harus diperbaiki lagi supaya layak dipakai," kata Auto ketika ditemui IDN Times di lokasi.
1. Sudah sering tampil di ajang cosplayer

Auto sengaja datang ke lokasi ini karena mendapatkan informasi mengenai lomba cosplay di Fesmed. Informasi ini pun membuatnya antusias untuk ikut meramaikan festival.
Meski baru setahun berkecimpung sebagai cosplayer, namun ini bukan kali pertama Auto mengikuti lomba. Dia sudah sering tampil memamerkan kostumnya dalam ajang di lokasi yang berbeda-beda.
"Saya biasanya tampil di mall seperti mal Pipo atau Panakkukang. Tapi begitu tahu ada lomba di festival ini, saya rasa cocok untuk pakai lagi kostum Tsukasa Tenma," katanya.
2. Kampanyekan go green lewat cosplay

Cosplayer lainnya, Nagi (19), juga menarik perhatian dengan kostum karakter animasi BoBoiBoy Rimba, salah satu elemen evolusi BoBoiBoy Tingkat 3 yang memiliki kekuatan berbasis alam dan tumbuhan. Sesuai temanya, kostum itu berwarna putih dengan sentuhan ornamen hijau. Menariknya, dia membawa poster kampanye go green.
Kostum yang dipakai Nagi tidak dia beli sembarangan, melainkan dibuat khusus sesuai pesanannya. Seorang perancang kostum menyiapkan detailnya hingga menyerupai karakter yang ingin dia tampilkan.
"Persiapannya sekitar dua minggu. Kostum ini sebenarnya sudah ada, saya request memang tapi saya simpan cukup lama. Baru sekarang saya merasa cocok dipakai," kata Nagi.
3. Cosplay jadi ruang membangun komunitas

Nagi bercerita sudah menekuni dunia cosplay sejak akhir 2022. Baginya, cosplay bukan sekadar lomba, tapi juga ruang untuk membangun komunitas.
Bagi Nagi, lomba di Fesmed bukan sekadar kompetisi semata, melainkan ruang untuk menampilkan karya dan identitasnya. Dia melihat cosplay sebagai wujud budaya populer yang kian melekat dalam keseharian anak muda.
"Selain lomba, biasanya kami datang ke acara untuk ngobrol bareng, sesi foto, atau bikin projekan ramai-ramai sama yang paling penting lomba," ungkapnya.