Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, 13 Juli 2022. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Makassar, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun sabo dam di Sungai Radda untuk mencegah terulangnya banjir bandang tahun 2020 di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. 

Banjir bandang di Lutra disebabkan luapan air Sungai Masamba, Sungai Radda, dan Sungai Rongkong. Saat kejadian, curah hujan sangat tinggi di hulu sungai.

Direktur Sungai dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air PUPR Bob Arthur Lombogia mengatakan, sabo dam bakal jadi pengendali sedimen di Sungai Radda. Infrastruktur itu dibangun untuk menjaga erosi permukaan tanah, menstabilkan dasar dan tebing sungai, mengurangi kecepatan banjir, serta menampung aliran sedimen.

"Lokasinya di Desa Meli Kecamatan Baebunta dengan volume tampung 7.043 meter kubik dan sudah masuk tahap lelang," kata Bob Arthur dalam siaran pers yang dikutip, Senin (20/2/2023).

1. Jadi penanganan pengendalian banjir lanjutan di Lutra

Ilustrasi sabo dam, infrastruktur untuk pengendalian banjir. IDN Times/Siti Umaiyah

Usai banjir bandang di tahun 2020, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang telah mengupayakan penanganan darurat di tiga sungai. Pada tahun 2021, juga diupayakan penanganan pengendalian banjir secara permanen di Sungai Masamba. Upaya berupa pembangunan tanggul dan perkuatan tebing sepanjang 2,1 kilometer.

Di Sungai Radda, dibangun tanggul sepanjang 1,5 kilometer, di Sungai Rongkong 1,2 km, serta pembangunan jaringan air baku dengan pipa 4,59 km.

Pada tahun 2022, kembali dilakukan pembangunan pengendalian banjir permanen berupa pembangunan tanggul dan perkuatan tebing sepanjang 2 km di Sungai Masamba. Selain itu pengendalian banjir berupa perkuatan tebing sepanjang 2,2 km di Sungai Rongkong.

2. Infrastruktur pengendali banjir diharapkan berfungsi optimal

Editorial Team