Dana Pemkot Makassar Mengendap Rp1 Triliun, Munafri Paksa OPD Serap

- Munafri memaksa OPD genjot serap anggaran
- Targetkan serapan anggaran Makassar tembus 99 persen akhir tahun
- Fokus belanja lokal pada 2026 untuk percepat siklus ekonomi daerah
Makassar, IDN Times - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti rendahnya realisasi belanja daerah di kuartal III 2025. Berdasarkan data Kementerian Keuangan yang bersumber dari Bank Indonesia, dana pemerintah daerah yang mengendap di perbankan mencapai Rp234 triliun hingga akhir September 2025.
Kota Makassar tercatat sebagai salah satu daerah dengan simpanan terbesar di perbankan. Untuk kategori kota, Makassar menempati peringkat sembilan secara nasional dengan nilai mencapai Rp1,06 triliun.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengakui serapan anggaran di daerahnya hingga triwulan ketiga belum maksimal. Dia menyebut kondisi tersebut bersifat sementara dan akan terselesaikan menjelang akhir tahun.
"Kalau dibilang masih ada sekitar satu koma sekian triliun di bank, iya betul. Tapi itu karena pekerjaan baru jalan maksimal setelah perubahan (APBD-P). Sekarang ini sudah mulai dibayar-bayar di akhir tahun, jadi pasti akan keluar," kata Munafri di Balai Kota Makassar, Selasa (22/10/2025).
1. Munafri desak OPD genjot serap anggaran

Menurut Munafri, sejumlah faktor turut mempengaruhi lambatnya realisasi, seperti masa transisi pemerintahan, kebijakan efisiensi, dan perubahan sistem pengadaan barang dan jasa. Dia menegaskan seluruh kegiatan kini telah berjalan dan pencairan dilakukan secara bertahap.
"Saya memaksa terus OPD untuk merealisasikan anggaran, digenjot setiap hari. Tidak boleh uang ini mengendap. Bikin apa kalau uang mau mengendap? Harus jalan. Kalau uang ini turun ke masyarakat, otomatis putaran ekonomi pasti jalan," tegasnya.
2. Targetkan serapan anggaran Makassar tembus 99 persen akhir tahun

Munafri lantas menargetkan seluruh program dan kegiatan rampung sebelum akhir tahun anggaran. Dia optimistis realisasi anggaran dapat mendekati 99 persen.
"Insyaallah akhir tahun ini semua proses sudah berjalan. Kami pastikan tidak ada dana yang menganggur. Semua dikeluarkan sesuai perencanaan dan progres lapangan," ucapnya.
3. Fokus belanja lokal pada 2026

Untuk tahun anggaran 2026, Pemerintah Kota Makassar akan memprioritaskan belanja lokal dan mempercepat siklus ekonomi daerah. Munafri menyebut kebijakan itu ditujukan agar manfaat belanja daerah lebih dirasakan masyarakat dan pelaku ekonomi di Makassar.
"Tahun depan, kita akan maksimalkan serapan sejak awal. Kita buat aturan supaya belanja lokal jadi prioritas di APBD. Jadi uangnya berputar di Makassar, masyarakat yang rasakan manfaatnya," tuturnya.
Hingga saat ini, rata-rata realisasi anggaran di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru mencapai sekitar 50 persen. Pemerintah Kota Makassar memastikan serapan akan meningkat tajam pada triwulan keempat seiring dengan penyelesaian proyek dan pembayaran akhir tahun.
"Biasanya di ujung tahun digenjot. Sekarang sudah jalan semua, tinggal diselesaikan," katanya.