Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Banjir di Enrekang, 5 Ton Jagung Hasil Panen Terbawa Arus

Ilustrasi Banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Makassar, IDN Times - Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Dusun Lembong I dan Dusun Lembong II, Desa Ranga, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Banjir dan longsor pada Selasa (11/10/2022) berdampak pada kerusakan infrastruktur dan lahan pertanian warga. 

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, ada beberapa kerusakan yang disebabkan banjir di desa tersebut. Tercatat ada dua rumah panggung rusak berat, satu bangunan sekolah rusak berat dan tiga gorong - gorong tersumbat material. Belum lagi sejumlah kerusakan yang ditimbulkan pada sektor pertanian.

"Ada lima ton jagung telah panen terbawa arus banjir. Pupuk 20 zak terbawa arus banjir. Tanaman cengkeh 40 pohon siap panen rusak serta lahan pertanian jagung seluas tiga hektar rusak," kata Kepala Seksi Kebencanaan BPBD Sulsel, Andi Wahid, Rabu (12/10/2022).

1. Intensitas hujan tinggi membuat Sungai Kacciri meluap

Ilustrasi banjir. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Enrekang ini dilaporkan terjadi pada Minggu 9 Oktober 2022 sekitar pukul 15.00 WITA. Cuaca ekstrem disebut menjadi penyebab yang didukung kondisi tanah yang labil serta alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian.

Hujan dengan intensitas tinggi sepanjang hari itu menyebabkan meluapnya air Sungai Kacirri. Sontak hal ini pun mengakibatkan arus banjir bandang masuk ke pemukiman penduduk dengan membawa material berupa batuan, lumpur, dan batang kayu.

"Tingginya curah hujan dan kondisi tanah yang labil serta alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian mengakibatkan tanah pada tebing di sekitar salah satu rumah warga longsor dan menimpa rumah tersebut," kata Wahid.

2. Tidak ada korban jiwa

Ilustrasi banjir. Dok.IDN Times/Istimewa

Beruntung, banjir bandang tersebut tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Namun ada 1 orang mengalami luka akibat terseret arus banjir.

Total warga terdampak yaitu 36 keluarga yang terdiri dari 116 jiwa. Mereka sempat mengungsi ke rumah warga lain yang lebih aman. Namun setelah banjir perlahan surut, mereka mulai kembali ke rumah masing-masing.

BPBD sendiri telah mengasesmen total kerugian akibat banjir bandang dan tanah longsor. Selain itu, tim telah membersihkan sisa banjir dan longsor serta menyalurkan bantuan untuk korban.

3. Banjir merusak jembatan penghubung

Ilustrasi. Warga memerhatikan rumah yang tertimbun lumpur akibat terjangan banjir bandang di Kecamatan Masammba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (15/7/2020). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Enrekang, Syamsul Bahri, menjelaskan kondisi terkini di lokasi banjir. Dia menyebut bahwa banjir perlahan mulai surut. 

"Pengungsi sudah kembali ke rumah semua. Sementara pemda melakukan pembersihan akses akibat longsor. Kalau terisolasinya sih tidak. Semua sudah bisa dilalui roda dua. Cuma roda empat masih sedikit terjerembab," katanya.

Selain di Kecamatan Enrekang, Syamsul menyebut banjir juga terjadi di Kecamatan Maiwa. Akibatnya, sebuah jembatan penghubung antara Kecamatan Maiwa dengan Kecamatan Bungin di Dusun Baraka, Desa Matajang ambruk usai diterjang luapan air sungai pada Minggu lalu.

"Banjir akibat meluapnya air sungai menyebabkan fasilitas rusak seperti jembatan, jalan longsor di jalan Maiwa. Tapi longsornya bukan di jalan utama provinsi, hanya jalan penghubung kecamatan. Petugas telah membersihkannya," kata Syamsul.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
Aan Pranata
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us