Bandara Haluoleo Kendari Pasang Thermoscanner Pendeteksi Virus Corona

Safruddin, Kepala Bandara Haluoelo, menyebut langkah ini sebagai antisipasi. Apalagi virus Corona berpotensi menyebar melalui wisatawan mancanegara atau Tenaga Kerja Asing (TKA) seperti asal Tiongkok, Jepang, Korea Selatan dan banyak lagi.

"Meskipun Bandara Haluoleo bukan bandara internasional, kita harus tetap waspada jangan sampai virus itu masuk ke Sulawesi Tenggara. Ini dilakukan meski para penumpang dari luar negeri, termasuk TKA, sudah lebih dulu melalui scanner di Bandara Internasional seperti Soetta (Jakarta) dan lain-lain," ujarnya, seperti dikutip dari laman kantor berita Antara pada Kamis (23/1).

Sesuai instruksi dari pusat, pihak Bandara Haluoleo Kendari akan melakukan pengawasan intens terhadap para penumpang yang baru saja tiba melalui thermal scanner yang ditempatkan di ujung eskalator terminal kedatangan.

Selain itu, turut disiagakan sejumlah tenaga medis jika sewaktu-waktu diketahui suhu tubuh salah satu penumpang ternyata melampaui 38 derajat celcius. Sang penumpang akan segera diminta melakukan pengecekan kesehatan lebih lanjut.

"Meski demikian, kami tetap menjaga kenyamanan penumpang. Semoga dengan isu ini warga tidak merasa ketakutan untuk datang di bandara karena kita telah melakukan langkah-langkah antisipasi," lanjutnya.

Bandara Haluoleo selama ini dikenal sebagai pintu gerbang para TKA yang bekerja pada sektor tambang nikel Sultra, tepatnya di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe (38 kilometer dari Kota Kendari). Tujuan lainnya yakni tambang nikel Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Tenggara.