TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Jenazah Anggota MIT Poso Dievakuasi, Polisi Sulit Identifikasi

Polisi akan minta sampel DNA keluarga anggota MIT Poso

Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono/IDN Times/Kristina Natalia

Palu, IDN Times - Dua jenazah anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tewas tertembak akhirnya dievakuasi dari pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (14/7/2021).

Kedua jenazah dievakuasi Koopsgabsus Tricakti sekitar pukul 14.30 WITA menggunakan alat jaring dari helikopter super puma milik Koopsau II Makassar.

“Pihak Rumah Sakit Bhayangkara telah menerima dua jenazah dan langsung melakukan autopsi dan identifikasi,” ucap Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono, Rabu.

1. Belum teridentifikasi karena kondisi jenazah sudah rusak

Dua jenazah DPO MIT Poso yang dievakuasi dari pegunungan Parigi Moutong/IDN Times/Istimewa

Dua jenazah DPO terduga teroris MIT Poso tiba di Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Palu sekitar pukul 16.00 WITA. Jenazah tersebut langsung dibawa ke ruangan khusus untuk dilakukan autopsi.

Namun, Bronto menyampaikan, pihak rumah sakit belum bisa mengidentifikasi mengingat kondisi jenazah yang sudah rusak.

Sebelumnya, dua DPO MIT Poso tersebut tewas tertembak pada Minggu, 11 Juli 2021. Evakuasi baru berhasil dilakukan pada Rabu hari ini karena terkendala cuaca dan medan ekstrem. “Dugaan sementara tidak ada karena kesulitan mengambil sidik jarinya,” kata Bronto.

“Untuk luka tembaknya secara detail akan disampaikan penyidik,” tambahnya.

Baca Juga: Satgas Madago Raya Tembak Mati Dua DPO Teroris MIT Poso

2. Penyidik akan mengambil sampel DNA keluarga terduga teroris

Daftar DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. IDN Times/Kristina Natalia

Untuk mengetahui identitas kedua jenazah, penyidik akan mengambil sampel DNA keluarga kelompok MIT Poso. Itu dilakukan untuk membandingkan dengan hasil DNA dua jenazah. Jika sampel DNA sudah ada, maka dipastikan dalam waktu enam hari identitas jenazah sudah bisa diketahui.

Terkait dengan sulitnya mengidentifikasi kedua jenazah, penyidik Satgas Madago Raya juga belum bisa memastikan apakah kelompok yang tertembak dipimpin oleh Ali Kalora atau Qatar.

“Apakah kita ambil atau keluarga datang sendiri untuk diambil sampel DNA-nya. Sayangnya tidak ada identitas lain selain sidik jari dan sampel DNA,” sebut Bronto.

Baca Juga: Evakuasi Jenazah Anggota MIT Poso Terkendala Cuaca dan Medan Ekstrem

Berita Terkini Lainnya