Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Perbedaan Self Love dan Fake Love, Hati-Hati Tertukar!

ilustrasi mencintai diri sendiri (freepik.com/wayhomestudio)

Banyak orang yang salah kaprah antara self love dan gak mau memperbaiki diri alias fake love. Self love merupakan wujud cinta seseorang terhadap dirinya, tetapi bukan berarti menolak perubahan. Sementara fake love biasanya ditandai dengan kecenderungan menerima diri apa adanya tanpa keinginan untuk berkembang dan keluar dari zona nyaman.

Hidup ini berjalan secara dinamis, mau gak mau kita juga harus mau berbenah, terlebih urusan penampilan maupun perilaku. Jangan justru kamu bersembunyi di balik kata self love yang berwujud penolakan untuk mengubah diri ke arah yang lebih baik. Biar makin jelas, berikut lima perbedaan antara self love dan fake love. Perhatikan deh!

1. Self love gak bersumber dari dorongan orang lain sementara fake love bersumber dari pujian orang

ilustrasi orang berbincang (freepik.com/timeimage)

Perbedaan pertama adalah self love gak bersumber dari dorongan orang lain sementara fake love bersumber dari pujian orang. Seseorang yang benar-benar mencintai dirinya punya kekuatan tersendiri dalam dirinya untuk menjadi lebih baik. Dia ingin berubah karena merasa perubahan yang dilakukan punya dampak positif untuk hidupnya.

Berkebalikan dari self love, seseorang yang pura-pura mencintai dirinya gak punya dorongan kuat dalam diri untuk berbenah. Dia hanya akan melakukan perubahan karena disuruh, dituntut, atau dipaksa oleh orang lain. Bahkan perubahan yang dilakukan juga kerap diiringi keinginan untuk mendapatkan sanjungan dan pujian dari orang lain.

2. Self love membuat hati tenang sedangkan fake love menimbulkan rasa cemas dan ingin diakui

ilustrasi mencintai diri sendiri (freepik.com/wayhomestudio)

Rasa cinta terhadap diri sendiri akan membuat seseorang merasa tenang, cukup, dan mudah merasa bahagia. Perasaan tersebut hadir berkat penerimaan akan kekurangan serta kelebihan yang dirinya miliki. Bukan perkara gampang, nyatanya banyak sekali orang yang gak mau menerima kekurangan yang mereka miliki bahkan cenderung menutup-nutupinya.

Orang yang suka menutup-nutupi kekurangan inilah yang termasuk golongan orang yang fake love. Dari luar dia terlihat begitu percaya diri dengan apa yang dimilikinya. Namun, jika kita benar-benar melihat jauh ke dalam dirinya terdapat pergolakan yang membuatnya kerap cemas, minder, bahkan terlalu terobsesi dengan pengakuan orang lain.

3. Self love gak akan diiringi tindakan menyakiti diri sendiri sementara fake love sebaliknya

ilustrasi perempuan depresi (pexels.com/MART PRODUCTION)

4. Seseorang yang benar-benar mencintai dirinya akan menerima masukan dengan tangan terbuka

ilustrasi orang berbincang (pexels.com/George Milton)

Seseorang yang benar-benar mencintai dirinya akan menerima masukan dengan tangan terbuka. Hal tersebut dia lakukan karena dirinya memang ingin berkembang ke arah yang lebih baik dari hari ke hari. Tentunya hal tersebut gak akan mudah terwujud tanpa dukungan dan arahan dari orang lain.

Beda hal dengan pernyataan di atas, seseorang yang pura-pura mencintai dirinya justru kerap menganggap masukan sebagai gangguan untuk hidupnya. Orang yang fake love biasanya cenderung mementingkan diri sendiri alias egois. Sulit bagi mereka untuk mendengar, berbagi, bahkan menerima masukan karena mereka merasa dirinya sudah cukup baik dan unggul.

5. Yang benar-benar mencintai dirinya gak gemar membandingkan diri

ilustrasi dua orang saling membandingkan diri (freepik.com/drobotdean)

Namanya juga self love alias mencintai diri sendiri, tentu yang melakukannya gak akan tertarik membandingkan diri dengan orang lain. Mau orang lain lebih segalanya darinya, dirinya tetap bisa fokus memperbaiki diri tanpa terpengaruh pencapaian dari orang lain. Baginya yang patut dibandingkan hanya pencapaian diri di masa lalu dan sekarang, bukan justru pencapaian di luar dirinya.

Berbanding terbalik, orang-orang yang pura-pura mencintai dirinya justru menjadikan perbandingan diri sebagai kebiasaan. Mereka gak punya standar bahagia dan berhasilnya sendiri, hal tersebut kemudian membuat mereka tertarik mengintip standar yang dimiliki orang lain. Bisa membuatmu tertekan dan lelah sendiri, jika kebiasaan ini gak segera dihentikan bukan gak mungkin jika perbandingan diri bahkan bisa membuatmu kehilangan diri sendiri.

Sudah paham 'kan apa saja perbedaan self love dan fake love? Sekilas tampak sama, padahal dua hal tersebut dampaknya jauh berbeda. Sekarang coba tengok deh ke dalam diri sendiri, selama ini yang kamu lakukan termasuk self love atau justru fake love?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yulia Nor Annisa
EditorYulia Nor Annisa
Follow Us