Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Mindset Harus Diubah Agar Persaingan Gak Bikin Persahabatan Renggang

Ilustrasi persahabatan (Pexels.com/George Milton)
Intinya sih...
  • Jangan merasa minder saat sahabat sukses, gunakan pencapaian mereka sebagai motivasi untuk berkembang.
  • Setiap orang punya timeline yang berbeda, fokuslah pada progres pribadi tanpa membandingkan dengan orang lain.
  • Lihat keberhasilan sahabat sebagai kesempatan buatmu juga, mendukung sahabat adalah tanda hubungan yang kuat.

Pernah gak sih kamu merasa iri atau terintimidasi sama pencapaian sahabat sendiri? Bukannya senang, malah muncul rasa kurang percaya diri atau bahkan takut ketinggalan. Wajar banget, kok. Dalam persahabatan, kita gak bisa menghindari sedikit banyak rasa persaingan. Tapi, yang bikin beda adalah cara kita menyikapinya. Apakah persaingan itu justru bikin hubungan renggang atau malah jadi bahan bakar buat berkembang bareng?

Bersaing dalam persahabatan itu gak selalu berarti negatif, asal mindset-nya benar. Jangan sampai hubungan yang seharusnya suportif malah jadi ajang saling sikut. Kalau kamu mulai merasa hubungan pertemanan jadi tegang gara-gara persaingan, mungkin sudah waktunya ubah cara pikir. Yuk, kita bahas lima mindset yang harus kamu ubah biar persahabatan tetap solid meski ada persaingan!

1. Lihat kesuksesan sahabat sebagai motivasi, bukan ancaman

Ilustrasi seorang wanita bekerja (Pexels.com/Los Muertos Crew)

Daripada merasa minder atau takut tersaingi, coba ubah perspektifmu. Kesuksesan sahabat bukan berarti kekalahan buat kamu. Justru, itu bukti kalau kesempatan itu ada dan bisa dicapai. Kalau dia bisa, kamu juga bisa! Alih-alih terjebak dalam perasaan negatif, gunakan pencapaian sahabat sebagai motivasi untuk terus berkembang.

Selain itu, kalau sahabatmu berhasil, kamu punya orang terdekat yang bisa berbagi pengalaman dan insight. Gak semua orang punya privilege belajar langsung dari seseorang yang sudah lebih dulu berhasil. Jadi, daripada melihatnya sebagai kompetitor, lebih baik manfaatkan kesempatan ini buat bertumbuh bersama!

2. Sadar kalau timeline hidup setiap orang itu berbeda

Ilustrasi seorang wanita (Pexels.com/Keira Burton)

Sering merasa insecure karena sahabat sudah mencapai sesuatu yang kamu belum? Tenang, hidup bukan balapan. Setiap orang punya timeline yang berbeda, dan pencapaian seseorang gak mengurangi peluang kamu buat sukses juga. Jangan sampai kamu terlalu sibuk membandingkan diri sampai lupa menikmati perjalananmu sendiri.

Setiap orang punya proses yang unik, dengan tantangan dan peluangnya masing-masing. Fokuslah pada progres pribadi tanpa harus membandingkan dengan orang lain. Dengan begitu, kamu bisa lebih menikmati perjalanan dan tetap mendukung sahabat tanpa ada rasa iri atau terbebani.

3. Pahami kalau keberhasilan orang lain gak berarti kekalahanmu

Ilustrasi seorang wanita (Pexels.com/Charlotte May)

Saat sahabat berhasil, mungkin ada perasaan seolah kamu “kalah”. Padahal, sukses itu bukan sesuatu yang terbatas. Dunia ini luas, dan keberhasilan seseorang gak akan mengurangi peluangmu. Sebaliknya, keberhasilan sahabat bisa membuka jalan buatmu juga, entah dalam bentuk koneksi, inspirasi, atau pengalaman yang bisa dibagikan.

Kalau kamu melihat keberhasilan sahabat sebagai ancaman, persahabatan kalian pasti terasa tegang. Coba lihat dengan perspektif berbeda: kalau sahabatmu sukses, itu artinya kamu ada di lingkungan yang positif dan penuh dengan orang-orang yang punya semangat juang tinggi. Justru, ini adalah kesempatan buat berkembang bersama!

4. Jangan biarkan ego menghalangi dukungan

Ilustrasi persahabatan (Pexels.com/Edmond Dantès)

Kadang, tanpa sadar kita menahan diri buat memberikan selamat atau mendukung sahabat karena gengsi atau ego. Misalnya, ketika dia mencapai sesuatu yang kamu inginkan duluan, ada perasaan sulit mengucapkan selamat dengan tulus. Tapi, kalau kamu biarkan ego menguasai, lama-lama hubungan bisa terasa hambar dan jauh.

Mendukung sahabat itu bukan tanda kelemahan, justru itu bukti kalau persahabatan kalian kuat. Jangan sampai kebahagiaan sahabat terasa seperti beban buatmu. Coba lebih tulus dalam memberikan apresiasi, karena hubungan yang sehat adalah yang bisa saling mendukung, bukan malah saling menjatuhkan.

5. Fokus pada pertumbuhan, bukan kompetisi

Ilustrasi persahabatan (Pexels.com/William Fortunato)

Kalau tujuanmu cuma ingin “lebih unggul” dari sahabat, kamu akan terus merasa kurang. Kenapa? Karena selalu ada orang yang lebih sukses, lebih pintar, lebih beruntung. Alih-alih menjadikan sahabat sebagai tolak ukur kemenangan, lebih baik fokus pada perkembangan diri sendiri. Apakah kamu lebih baik dari dirimu yang kemarin? Itu yang lebih penting.

Persaingan yang sehat adalah yang membuat kamu dan sahabat saling dorong untuk maju, bukan menjatuhkan satu sama lain. Dengan mindset ini, kamu gak cuma menjaga hubungan baik, tapi juga bisa menikmati perjalanan sukses dengan cara yang lebih sehat dan menyenangkan.

Bersaing dalam persahabatan itu wajar, tapi cara kita menyikapinya yang menentukan apakah hubungan tetap sehat atau justru renggang. Dengan mengubah mindset jadi lebih positif, persaingan bisa jadi bahan bakar untuk berkembang bersama, bukan malah merusak hubungan. Jadi, mulai sekarang, jadilah sahabat yang mendukung dan berkembang bareng, bukan yang sibuk membandingkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us