Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Foto-Foto Meriahnya Suasana Pasar Malam di Makassar Tahun 1948

Wahana "mengadu keberuntungan" yang dijejali pengunjung Pasar Malam perayaan 50 tahun Ratu Wilhelmina bertahta, hasil jepretan C.J. Taillie pada September 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

Makassar, IDN Times - C.J. Taillie merupakan seorang fotografer militer Belanda yang ditugaskan di Indonesia dari tahun 1946 hingga 1949. Dari kamera lensanya, ia mengabadikan banyak momen ketika tentara Kerajaan Belanda bertugas di negeri yang baru merdeka. Mulai dari patroli rutin hingga sekadar bersantai di tangsi.

Tapi, kondisi masyarakat dan budaya di beberapa tempat tak luput dari jepretannya. Salah satunya pada Oktober 1948, saat Taillie menyambangi Makassar. Di ibu kota Provinsi Sulawesi, sekaligus pusat Negara Indonesia Timur, saat itu sedang semarak dengan perayaan 50 tahun Ratu Wilhelmina naik tahta.

Sebuah pasar malam dilangsungkan di Benteng Fort Rotterdam alih-alih Lapangan Karebosi. Tua, muda, laki dan perempuan, semua tumpah ruah menikmati segala wahana. Taillie tentu saja hadir dengan kamera. Berikut foto-foto jepretannya, yang kini menjadi koleksi Tropenmuseum.

1. Gerbang Fort Rotterdam disulap menjadi pintu masuk yang dipenuhi kerlap-kerlip lampu. Bentuknya pun mirip dengan desain rumah gadang khas Sumatra Barat

Gerbang masuk menuju Pasar Malam perayaan 50 tahun Ratu Wilhelmina bertahta, hasil jepretan C.J. Taillie pada September 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

2. Pada akhir pekan, Pasar Malam bahkan sudah dijejali pengunjung sejak sore. Terlihat juga sebuah lapak pedagang yang menjajakan kipas dari daun rumbia

Salah satu lapak milik penjual kipas di samping para pengunjung di Pasar Malam perayaan 50 tahun Ratu Wilhelmina bertahta, hasil jepretan C.J. Taillie pada September 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

3. Sama seperti pusat keramaian pada umumnya, Pasar Malam menjadi ajang para anak muda berkumpul dan bercengkerama. Tukar menukar topik pun terjadi

Kerumunan para pemuda yang sedang bercengkerama di dalam Pasar Malam perayaan 50 tahun Ratu Wilhelmina bertahta, hasil jepretan C.J. Taillie pada September 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

4. Salah satu yang tak ketinggalan dari Pasar Malam adalah keberadaan penjual obat. Aksi unjuk kebolehan khasiat juga dilakoni

Seorang pedagang obat sedang menguji coba jualannya kepada salah satu pengunjung Pasar Malam perayaan 50 tahun Ratu Wilhelmina bertahta, hasil jepretan C.J. Taillie pada September 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

5. Salah satu penjaja rokok sedang melayani pengunjung Pasar Malam yang membeli. Potret sederhananya ekonomi Makassar saat itu

Salah satu penjaja rokok melayani pengunjung yang membeli dalam Pasar Malam perayaan 50 tahun Ratu Wilhelmina bertahta, hasil jepretan C.J. Taillie pada September 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

6. Menginjak malam, C.J. Taillie membawa kameranya ke wahana "adu keberuntungan" yang dijejali oleh pengunjung pria

Wahana "adu keberuntungan" yang dijejali pengunjung Pasar Malam perayaan 50 tahun Ratu Wilhelmina bertahta, hasil jepretan C.J. Taillie pada Septemer 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

7. Tallie lewat foto ini seolah memberitahu bahwa riuhnya Pasar Malam tak cuma berisi laki-laki, ada juga perempuan turut menikmati suasananya

Wahana "mengadu keberuntungan" yang dijejali pengunjung Pasar Malam perayaan 50 tahun Ratu Wilhelmina bertahta, hasil jepretan C.J. Taillie pada September 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

Taillie sendiri sempat beberapa bulan berada di Makassar, mulai dari pertengahan 1948 hingga awal 1949. Selain Pasar Malam, ia juga memotret suasana pawai tentara Kerajaan Belanda serta kondisi tangsi militer yang dijaga ketat. Turut pula suasana kota lama, Pantai Losari, Pelabuhan Paotere dan pemukiman masyarakat.

Usai memotret Pasar Malam, C.J. Taillie berkendara 350 kilometer ke utara menuju Toraja. Di sana, ia menyaksikan prosesi upacara kematian Rambo Solo' yang terkenal serta adat mereka. Dokumentasi Taillie di Sa'dan dan Rantepao masih menghiasi artikel dan buku-buku perihal kebudayaan Toraja.

Fotografer militer Belanda, C.J. "Cees" Taillie, sedang berpose dekat salah satu pesawat milik maskapai KLM di Lapangan Terbang Mandai, Maros, Sulawesi Selatan, pada 24 Januari 1949. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ach. Hidayat Alsair
Aan Pranata
Ach. Hidayat Alsair
EditorAch. Hidayat Alsair
Follow Us