5 Tanda Orang Sekitar Gagal Mengayomi dan Menjaga Lingkungannya

Kita tidak bisa menjamin kehidupan selalu berjalan ideal. Termasuk menganggap semua orang diciptakan sempurna tanpa cela. Tapi kenyataan yang terjadi justru sebaliknya, beberapa orang diciptakan dengan sisi kekurangan. Dalam hal ini dukungan dan perlindungan dari orang-orang sekitar diperlukan untuk menguatkan diri.
Namun demikian, apakah orang-orang sekitar sudah mampu menjadi support system yang baik? Tentu ini menjadi perhatian tersendiri. Karena dukungan dan rasa aman dari orang-orang sekitar sangat diperlukan saat menjalani kehidupan. Berikut lima tanda orang sekitar gagal mengayomi dan menjaga lingkungannya. Apakah saat ini kamu sedang berada di lingkungan demikian?
1. Tidak mampu mengayomi sosok yang lemah

Lingkungan sekitar tidak bisa dipisahkan dari orang-orang di dalamnya. Tentunya ada orang yang memiliki kuasa tertinggi dan ada pula yang rapuh. Di sinilah permasalahan yang sering terjadi, mereka yang rapuh tidak diberi hak untuk berekspresi. Termasuk membiarkan orang rapuh semakin tersudut dan memperoleh perlakuan buruk.
Fenomena tersebut jadi tanda orang-orang sekitar sudah gagal mengayomi dan menjaga lingkungan sekitar. Mereka yang dianggap bijaksana tidak mampu memberikan rasa aman bagi sosok yang lemah. Bahkan menganggap mereka sebagai manusia yang tidak boleh mendapat perlindungan. Padahal setiap orang memiliki hak untuk diperlakukan dengan baik dan terhormat.
2. Ikut menjadi pelaku bullying

Ada saja fenomena bullying yang menarik perhatian. Bullying atau perundungan identik dengan menindas seseorang yang terlihat rapuh dan lemah. Entah menindas dari segi fisik maupun verbal. Seharusnya sosok paling berpengaruh bisa meredam fenomena bullying tersebut. Tapi fakta yang terjadi, banyak yang lebih tertarik ikut menjadi pelaku bullying.
Tidakkah kamu menyadari? Fenomena demikian jadi tanda orang-orang sekitar sudah gagal mengayomi dan menjaga lingkungan sekitar. Apapun alasannya, perilaku bullying tidak dibenarkan dan tidak bisa dianggap wajar. Perundungan sama dengan merampas kebahagiaan seseorang. Jika dibiarkan, bisa membawa akibat fatal bagi seluruh yang terlibat.
3. Bertindak semena-mena terhadap orang yang dianggap rapuh

Manusia diciptakan beragam dengan keunikan masing-masing. Ada mereka yang dikenal kuat dari segi privilege dan status sosial. Sebagian lain dikaruniai kemampuan mengagumkan dalam bidang tertentu. Sedangkan sebagian lainnya dikaruniai kehidupan yang biasa saja, termasuk kehidupan yang kurang beruntung. Lingkungan sosial harusnya memiliki kepedulian akan keberagaman tersebut.
Meskipun begitu, yang terjadi justru sebaliknya. Banyak orang bertindak semena-mena terhadap yang dianggap rapuh. Mereka tidak diberikan kesempatan untuk berkreativitas dan mengasah kemampuan diri. Tidak jarang menyudutkan sosok yang dianggap rapuh baik dari segi ucapan maupun perlakuan. Situasi seperti ini menjadi cerminan orang-orang sekitar yang gagal menjadi support system bagi lingkungannya.
4. Menganggap penindasan hal yang wajar

Tidak semua orang menginginkan dirinya tercipta sebagai manusia rapuh. Tapi takdir memang tidak dapat ditolak. Setiap orang sudah diciptakan dengan sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Terkadang kelebihan kita tidak diperhitungkan oleh lingkungan sekitar. Orang-orang menganggap diri kita sebagai sosok lemah dan melakukan penindasan secara berkelanjutan.
Fenomena seperti ini bisa ditemukan di banyak tempat. Tapi ada hal penting yang perlu disadari. Menganggap wajar suatu penindasan menjadi bukti nyata orang-orang sekitar sudah gagal menjadi pelindung dan pengayom. Seseorang yang menerima penindasan juga memiliki batas kesabaran sebagai manusia. Jika sudah tidak sanggup, ia bisa menunjukkan kemarahan dengan cara tidak terduga.
5. Menunjukkan sikap tidak adil secara terang-terangan

Orang-orang di lingkungan sekitar seharusnya bisa menjadi support system nyata bagi mereka yang lemah. Saat ada penindasan dan perundungan, harus menjadi pihak utama yang mencegah dan memberikan perlindungan. Namun demikian, keberadaan lingkungan yang diisi orang-orang kurang bijaksana sangat disayangkan. Mereka justru lebih condong kepada salah satu pihak dan tutup mata.
Menunjukkan sikap tidak adil secara terang-terangan menjadi tanda orang sekitar sudah gagal menjadi sosok pengayom sekaligus pelindung. Ketika lingkungan tidak lagi seimbang, bisa menimbulkan kekacauan. Mereka yang diperlakukan tidak adil bisa melakukan perlawanan. Bahkan bentuk menunjukkan ketidakadilan bisa dilakukan dengan cara tidak terduga.
Orang-orang di lingkungan sekitar seharusnya bisa menjadi support system yang selalu menjaga dan mengayomi. Terutama bagi mereka yang lemah. Ketika ada perlakuan tidak manusiawi, harus mampu memberikan perlindungan dan rasa nyaman. Tapi sikap bijaksana seperti ini tidak selalu terjadi. Lima tanda di atas menjadi bukti nyata orang sekitar sudah gagal menjaga sekaligus mengayomi lingkungannya.