10 Kosakata Bahasa Malaysia yang Kini Resmi Masuk KBBI, Ada Cekodok

Bahasa selalu berkembang mengikuti zaman sebagai cerminan perubahan budaya serta kebiasaan masyarakat. Pada pemutakhiran terbaru KBBI 2024 yang telah dirilis, sejumlah kosakata dari bahasa Melayu Malaysia pun resmi ditambahkan untuk memperkaya khazanah bahasa Indonesia. Kehadiran istilah-istilah baru ini memperlihatkan bagaimana bahasa bukan hanya menjadi alat komunikasi, melainkan juga ruang pertukaran budaya yang dinamis.
Saat ini, sudah ada 29 istilah di KBBI yang dilabeli sebagai kosakata Melayu Malaysia. Sepuluh di antaranya belum lama diserap dan tergabung sebagai lema baku bahasa Indonesia. Penasaran, apa saja kosakata tersebut? Yuk, simak senarai di bawah ini!
1. 'Bicarawara' bersinonim dengan 'gelar wicara' dan 'tayang bincang' di KBBI. Ketiganya merupakan padanan istilah 'talkshow' dalam bahasa Inggris

2. Dilabeli sebagai kosakata Melayu Malaysia, 'bitara' bermakna 'tiada taranya' atau 'hanya satu-satunya'

3. Penonton setia Upin-Ipin tentunya familier dengan 'cekodok'. Nama penganan dari adonan pisang yang dicampur terigu ini digolongkan ragam cakapan, lho

4. 'Cepumas' adalah jumlah nilai hadiah (biasanya berupa uang terkumpul) terbesar yang mungkin dimenangi dalam suatu permainan

5. Sedangkan 'encat' mempunyai makna 'pergerakan batu leper yang menyentuh permukaan air secara berulang kali setelah dilemparkan'

6. Bahasa Melayu Malaysia turut menyumbangkan kata 'hayai' yang memiliki arti 'rasa antara tawar dan manis' di KBBI

7. Bukan mabuk sungguhan, istilah 'mabuk selasih' merupakan kiasan yang bisa dipakai saat kamu sangat rindu akan seseorang

8. Sementara itu, 'persendirian' adalah keadaan menyendiri atau sendirian

9. 'Pil kuda' merupakan narkoba yang mengandung metamfetamina serta kafein sehingga membuat pengonsumsinya punya energi lebih bak kuda

10. Pemutakhiran KBBI 2024 juga menambahkan kata 'ringgi' alias padi yang masih muda sekali

Bertambahnya lema baku dari bahasa Melayu Malaysia ini menjadi bukti bahwa bahasa akan selalu hidup dan berkembang. Dengan demikian, semoga senarai di atas tidak hanya mampu meningkatkan wawasan mengenai leksikon, tetapi juga membuat kita sebagai pembaca kian menghargai kekayaan bahasa Indonesia.