[FOTO] Pesona Budaya, Adat Istiadat dan Alam Tana Toraja di Zaman Dulu

Makassar, IDN Times - Tana Toraja dan Toraja Utara sejak dulu dikenal sebagai daerah dengan sakralitas adat istiadat dan kebudayaan. Mulai dari rumah, upacara hingga tariannya. Semua memiliki makna, yang mencerminkan falsafah hidup orang Toraja. Belum lagi menyoal lanskap pemandangan alam Toraja yang indah bukan main.
Sejak lama wilayah tersebut menjadi tujuan para budayawan, peneliti, arkeolog, antropolog hingga wisatawan. Mereka umumnya ingin melihat dengan mata kepala sendiri betapa meriahnya upacara Rambu Solo' (upacara kematian) dan Rambu Tuka' (upacara pendirian rumah baru), serta kemegahan rumah adat Tongkonan.
Nah, beberapa foto milik Tropenmuseum dari dekade 1930-an dan 1940-an ini memperlihatkan betapa keindahan dan keindahan Toraja menarik orang untuk datang berkunjung.
1. Sejak dulu, Tana Toraja dikenal sebagai wilayah dengan lanskap pemandangan yang indah

2. Dulu, corak tradisional tak cuma ditemui di rumah adat Tongkonan. Jembatan ini jadi salah satu buktinya

3. Salah satu rumah tradisional Tongkonan di Makale, Tana Toraja. Tanduk kerbau yang terpasang di tiang pasak adalah penanda status si pemilik rumah. Semakin banyak tanduknya, semakin tinggi jabatannya di masyarakat

4. Suasana perkampungan Toraja sekitar dekade 1930-an. Sejak dulu, kerbau sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat

5. Ada dua kuburan batu di Tana Toraja yang sudah sering dikunjungi oleh wisatawan. Salah satunya yakni Kuburan Batu Lemo

6. Selain kuburan batu, ada juga situs megalitik Bori Kalimbuang di Toraja Utara yang kerap didatangi pengujung

7. Beberapa warga terlihat sedang menyiapkan pondok untuk kebutuhan upacara kematian atau biasa disebut Rambu Solo'

8. Para penari berbalut baju tradisional selalu ambil bagian dalam berbagai upacara tradisional. Terlihat pula rumah Tongkonan sebagai latar belakang

9. Patung Tau-tau, personifikasi jenazah yang telah meninggal, sedang disiapkan sebelum diarak dalam upacara Rambu Solo'

10. Bagi masyarakat Toraja, belum lengkap sebuah upacara tanpa pemotongan kerbau. Semakin banyak kerbau yang dikurbankan, semakin tinggi derajat sosial si pemilik acara

11. Para penari sedang bersiap iringi prosesi upacara adat yang mereka hadiri

12. Para pelayat dan kerabat sedang berbaris mengikuti arak-arakan jenazah yang akan dimakamkan

13. Setiap upacara Rambu Solo' dipastikan ramai oleh para pelayat, warga setempat atau kampung tetangga, hingga kerabat jauh

14. Sebelum melanjutkan perjalanan, arak-arakan keluarga dan pelayat beristirahat dulu. Terlihat pula patung Tau-tau dan keranda jenazah yang dibawa

15. Rombongan pelayat dalam upacara Rambu Solo' sedang mengantar jenazah dalam keranda menuju tempat kuburan batu

Tujuh dekade telah berlalu sejak foto-foto ini diambil. Lanskap alamnya mungkin telah banyak berubah. Namun budaya dengan segala mitosnya tetap bertahan dari gerus arus zaman.