Mengenal Keunikan Tari Kabasaran Minahasa Sulawesi Utara
- Makna dan sejarah Tari Kabasaran - Tarian ini berasal dari kebutuhan orang Minahasa untuk memperkuat diri dari ancaman keamanan. - Istilah "Kabasaran" berasal dari kata "kawasaran," yang mengacu pada gerakan dua ayam jantan aduan yang sedang berduel.
- Gerakan tarian - Penari pria menampilkan gerakan saling berhadapan dengan pasangan mereka sendiri. - Gerakan dilakukan dalam langkah irama 4/4 sesuai bunyi tambor, diiringi ekspresi wajah ganas dan mata tajam.
- Musik pengiring tarian - Tarian diiringi oleh suara tambur, gong, atau kol
Masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara memiliki kebudayaan berupa Tari Kabarasan. Penari mementaskannya dengan pakaian serba merah, tatapan mata tajam, dengan tangan menghunus pedang atau tombak dengan gerakan layaknya dua ayam jantan saling bertarung. Sesekali, terdengar penari mengejutkan dengan suara keras.
Tari Kabasaran memang unik. Selain memakai kostum meriah, penarinya juga membawa senjata seperti mau perang. Tari Kabasaran ini memang merupakan tarian keprajuritan atau tarian perang yang sering dilakukan oleh para prajurit Minahasa sebelum atau sepulang dari medan perang di masa lalu.
Tarian itu sangat disakralkan oleh masyarakat Minahasa. Bahkan tidak sembarang orang dapat menarikannya, hanya keturunan dari para penari sebelumnya yang dapat menampilkannya. Hal ini karena orang yang bertugas sebagai penari Kabasaran akan memegang satu senjata tertentu yang hanya dimiliki oleh penari Kabasaran dan diturunkan ke generasi selanjutnya.
Berikut ini sejumlah fakta tentang Tari Kabasaran khas Minahasa yang dikutip dari laman Indonesia.Travel:
1. Makna dan sejarah Tari Kabasaran
Tarian Kabasaran memiliki latar belakang yang kaya akan sejarah leluhur Minahasa. Di masa lalu, ancaman keamanan sangat nyata. Oleh karena itu, orang Minahasa mencari cara untuk memperkuat diri mereka. Mereka merekrut prajurit kuat yang dilatih dalam seni bela diri menggunakan pedang dan tombak.
Istilah "Kabasaran" sendiri berasal dari kata "kawasaran," yang mengacu pada ayam jantan aduan yang dipotong jenggernya agar lebih ganas saat bertarung. Gerakan penari Kabasaran menyerupai dua ayam yang sedang berduel.
2. Gerakan tarian
Para penari pria ini sering menampilkan gerakan saling berhadapan dengan pasangan yang mereka pilih sendiri. Dengan pura-pura memotong dan menusuk dengan senjata mereka, mereka bergerak seiring irama musik yang diperdengarkan.
Setiap gerakan dilakukan dalam langkah irama 4/4 sesuai bunyi tambor. Gerakan diiringi dengan ekspresi wajah yang ganas dan mata yang tajam. Terkadang, teriakan menggema dari para penari, mengejutkan penonton.
3. Musik pengiring tarian
Tarian ini diiringi oleh suara tambur. Alat musik seperti gong, tambur, atau kolintang, dikenal sebagai "Pa 'Wasalen," mengiringi penampilan para penari yang disebut Kawasaran.
Mereka mengenakan perhiasan kalung, gelang, topi, dan senjata tajam. Pakaian mereka, yang dikenal sebagai "pakeyan nuak," terdiri dari kemeja dan celana merah, serta kain tenun tradisional Minahasa seperti kokerah, pasolongan, tinonton, dan patola. Mereka juga memakai topi berhias paruh burung uwak (Buceros exaratus), menambah kesan yang lebih menakutkan.
Tari Kabasaran merupakan salah satu kebudayaan masyarakat Minahasa yang patut kamu saksikan saat berkunjung ke Sulawesi Utara. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
