Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ronald Fagundez saat diperkenalkan sebagai asisten pelatih baru PSM Makassar di Stadion Kalegowa Pallangga, Kamis 13 Oktober 2022. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Sulaiman Abdul Karim)

Makassar, IDN Times - PSM Makassar kembali menambah tenaga di jajaran staf kepelatihan. Teranyar, Ronald Fagundez dipercaya sebagai asisten bagi pelatih kepala sekaligus manajer tim Bernardo Tavares.

Ronald merupakan eks pemain PSM di era 2000-an, pernah dikenal sebagai tandem Cristian Gonzales. Pria asal Uruguay itu sudah ikut mendampingi Wiljan Pluim dkk dalam sesi latihan di Stadion Kalegowa, Gowa, Kamis sore (13/10/2022).

Fagundez menambah daftar eks pemain Juku Eja yang masuk jajaran staf kepelatihan PSM. Sebelumnya ada Ahmad Amiruddin, yang sudah bekerja sejak Juli 2022.

Nama ronald Fagundez mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, dia adalah salah satu sosok sentral PSM pada musim 2003 hingga 2005. Berikut IDN Times menyajikan profil singkatnya, untuk menyegarkan ingatan pembaca.

1. Ikut andil membawa PSM finis sebagai runner-up di Ligina musim 2003 dan 2004

Skuat PSM Makassar di ajang AFC Champions League 2004. (Dok. Istimewa)

Pemilik nama asli Ronald Daian Fagundez Olivera ini lahir di Montevideo, ibu kota Uruguay, pada 12 Mei 1979. Ia mulai menimba ilmu bal-balan sebagai pemain klub lokal, sebelum memulai karier profesionalnya bersama klub Primera División yakni Huracan Buceo pada 1999. Tapi, prestasi klub tersebut cenderung angin-anginan dan selalu berkutat di papan bawah.

Tahun 2003, ia memutuskan merantau ke Makassar bersama Cristian Gonzales, penyerang yang sebelumnya berstatus pemain Deportivo Maldonado, lawan Ronald di Liga Uruguay. Siapa sangka, keputusannya menjadi pemain PSM berbuah manis.

Ia turut andil membawa PSM finis sebagai runner-up di musim 2003 dan 2004. Ronald tak tergantikan di lini tengah. Skill mumpuni dan akurasi umpannya sangat memanjakan Gonzales. Bahkan ketika sang striker hengkang ke Persik pada 2005, ia membantu Marc Etogou Orland dan Osvaldo Moreno mencapai performa terbaik.

2. Kariernya berakhir pahit pada musim 2014 akibat kasus "sepak bola gajah"

Editorial Team

Tonton lebih seru di