Krisis Finansial Jadi Biang Kerok Mundurnya Tavares dari PSM Makassar

- Krisis finansial menjadi alasan utama pengunduran diri Tavares dari PSM Makassar.
- Sanksi FIFA membuat sulit menyusun tim, tapi Tavares tetap berhasil meraih prestasi impresif.
- Manajemen PSM Makassar harus segera mencari pelatih kepala baru setelah kepergian Tavares.
Makassar, IDN Times - Era Bernardo Tavares di PSM Makassar resmi berakhir. Pelatih yang berhasil memutus puasa gelar 23 tahun itu mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (1/10/2025) malam. Keputusan ini didorong oleh alasan klasik: masalah tunggakan gaji yang dialami tim selama masa 3,5 tahun melatih.
Sebelumnya, Tavares sempat membeberkan masalah finansial terkini Juku Eja jelang laga pekan ke-6 BRI Super League 2025/2025 melawan Persija Jakarta. Saat itu, ia menjelaskan para pemain dan staf pelatih sudah tak menerima gaji selama 5 bulan. Seorang ofisial yang tak disebutkan namanya bahkan sempat susah untuk makan malam.
1. Sanksi FIFA pada awal musim 2025/2026 diakui sempat membuatnya sulit menyusun tim

Lebih jauh, Tavares mengaku sempat bertemu dengan perwakilan manajemen yakni Manajer Muhammad Nur Fajrin dan Direktur PSM Sadikin Aksa sebelum musim 2025/2026. Ia mengaku mendapat jaminan finansial stabil untuk mengarungi kompetisi, sehingga tawaran dari klub lain pun ditolaknya.
"Selain itu, sangat sulit mendatangkan pemain (baru) karena klub terkena sanksi FIFA dan memiliki catatan buruk soal pembayaran gaji. Walau demikian, kami berhasil merakit tim yang kompetitif, yang kini nilainya tinggi di Transfermarkt," jelas pelatih asal Portugal tersebut.
2. Meski didera masalah finansial, Tavares tetap mengantar PSM raih sejumlah prestasi

Kendati digerogoti masalah keuangan, Tavares tetap sukses meraih prestasi impresif. Ia mengklaim bahwa di bawah kepemimpinannya, Pasukan Ramang menjadi klub Indonesia dengan performa internasional terbaik, terutama di tingkat Asia Tenggara.
"Bahkan dengan masalah finansial serius, kehilangan pemain kunci setiap musim, bermain dua tahun di luar Sulawesi tanpa stadion di Makassar, kita bersama-sama mencapai prestasi bersejarah," tulisnya. Prestasi tersebut antara lain jawara Liga Indonesia 2022/2023 dan semifinalis ASEAN Club Championship 2024/2025.
3. Kini, manajemen Juku Eja harus bergerak cepat mencari pelatih kepala baru

Di akhir penyataan, Tavares mengucap terima kasih pada sejumlah pihak. Mulai dari mantan Dirut PSM Munafri Arifuddin yang mendatangkannya pada awal musim 2022/2023, para staf, pemain-pemain yang disebutnya selalu loyal dan menunjukkan kerja keras, serta fans sebagai denyut nadi klub.
"Saya pergi dengan rasa sakit, tetapi juga dengan rasa bangga. PSM Makassar akan selalu ada di hati saya," tutup pemilik lisensi UEFA Pro tersebut.
Kini, Pasukan Ramang harus bergerak cepat untuk mencari pelatih kepala baru. Mereka punya waktu 18 hari sebelum duel pekan ke-9 versus Arema FC pada 19 Oktober 2025. Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari PSM Makassar tentang kepergian Tavares.