3 Fakta Jelang PSM Vs PSIM, Duel Langka di Pentas Sepak Bola Nasional

- PSM Makassar akan menjamu PSIM Yogyakarta di Stadion BJ Habibie Parepare pada Sabtu (28/9/2025) sore ini, dalam pertemuan pertama mereka setelah 17 tahun.
- PSM Makassar andalkan tuah kandang untuk hentikan tren tandang PSIM Yogyakarta yang belum terkalahkan saat lakoni partai tandang.
- PSIM Yogyakarta menjadi kuda hitam di kompetisi musim ini, sebab berhasil memetik 11 poin dari 6 laga yang sudah dimainkan.
Makassar, IDN Times - Duel klasik sesama alumnus Perserikatan akan tersaji di pekan ke-7 BRI Super League 2025/2026. PSM Makassar akan menjamu tim promosi penuh kejutan, PSIM Yogyakarta, di Stadion BJ Habibie Parepare pada Sabtu (28/9/2025) sore ini.
Partai ini bukan sekadar perebutan tiga poin, tapi juga pertemuan dua tim yang ingin mempertahankan tren positif. Tapi, kubu tuan rumah membidik poin penuh demi melesat dari posisi 14 klasemen sementara. Sebagai pengantar, berikut ini IDN Times menyajikan tiga fakta menarik jelang laga tersebut.
1. Terakhir kali kedua tim berjumpa nyaris 18 tahun lalu

Pertandingan menjadi penanda sejarah baru, sebab inilah duel PSM Makassar versus PSIM Yogyakarta pertama di era Super League (sebelumnya Liga 1). Pertemuan terakhir mereka terjadi pada ajang Liga Indonesia 2007, yang saat itu masih memakai format Wilayah Barat dan Wilayah Timur.
Saat itu, PSM berhasil menang 2-0 atas PSIM dalam laga yang digelar di Stadion Andi Mattalatta Mattonaging Makassar, pada 2 Desember 2007. Ini berarti, kedua tim baru bertemu lagi setelah 17 tahun, 9 bulan, dan 24 hari. Duel klasik ini juga terbilang langka sebab baru terjadi sebanyak 9 kali sejak tahun 1951.
2. PSM andalkan tuah kandang untuk hentikan tren tandang tim tamu

Anak asuh Bernardo Tavares mendapat status sebagai tim tangguh ketika bermain di hadapan pendukungnya sendiri. Catatan menunjukkan bahwa PSM sudah lama tidak merasakan kekalahan saat berstatus sebagai tim kandang. Terakhir kali mereka takluk yakni pada 25 April 2025 dengan skor 0-1 dari Bali United.
Setelah momen tersebut, Juku Eja sukses mencatat tiga kemenangan dan satu hasil imbang. Alhasil, Stadion BJ Habibie Parepare seakan menjadi benteng yang sulit ditembus oleh tim-tim tamu, sekaligus modal berharga untuk hadapi PSIM yang belum terkalahkan saat lakoni partai tandang.
3. PSIM Yogyakarta menjadi kuda hitam di kompetisi musim ini

Kendati berstatus tim promosi, PSIM Yogyakarta sukses menjelma sebagai tim kuda hitam yang melaju kencang sejauh ini. Performa anak asuh Jean-Paul van Gastel itu terbilang stabil, dan membuat banyak pihak terkejut. Dari 6 laga yang sudah dimainkan, Laskar Mataram berhasil memetik 11 poin.
Alhasil, mereka kini bertengger di urutan keempat klasemen sementara, hanya kalah selisih gol dari Malut United yang berada satu tingkat di atasnya. Terapi kejut tentu sudah disiapkan oleh Nermin Haljeta dan kawan-kawan di Parepare, terlebih mereka melawat dengan modal menyapu bersih seluruh laga away sejak kompetisi dimulai.