Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Muhammad Rafli Asrul dan Edgard Amping, dua penggawa Akademi PSM Makassar yang lolos program Garuda Select III. (Instagram.com/psm_makassar)

Makassar, IDN Times - Setelah melalui proses seleksi selama satu pekan, program Garuda Select Jilid III telah menentukan para talenta terpilih. Dari daftar yang diumumkan oleh PSSI pada Minggu, 8 November 2020, total ada 21 nama bakal diboyong menimba ilmu bal-balan di Eropa.

Sebanyak 17 pemain hasil seleksi duo Dennis Wise - Des Walker adalah anak muda yang baru pertama kali lolos. Empat sisanya adalah alumnus program Garuda Select II tahun lalu.

Mereka adalah Fernando Pamungkas (Persebaya Surabaya), Kakang Rudianto (Persib Bandung) ditambah dua anggota Akademi PSM Makassar, yakni Muhammad Rafli Asrul serta Edgard Amping,.

1. Lolos untuk kali kedua, Muhammad Rafli Asrul diminta tetap rendah hati

Gelandang serang Akademi PSM Makassar, Muhammad Rafli Asrul, saat masih berada di Inggris untuk program Garuda Select II. (Dok. Istimewa/Isidorus Rio Turangga)

Kepada IDN Times, Rafli Asrul mengaku bangga bisa kembali lolos. Kerja keras selama seleksi terbayar tuntas dengan kepercayaan dari duo mantan penggawa Timnas Inggris. Di sisi lain, ada dukungan besar orangtua kepada pemuda kelahiran Enrekang, 19 Februari 2003, tersebut. Mereka meminta sang buah hati tetap membumi.

"Keluarga saya sangat senang. Mereka tetap mendukung saya dengan mengatakan (agar saya tetap) rendah hati. Ini baru awal sehingga saya harus tetap bekerja keras. (Orangtua juga mengatakan) tetap melakukan kewajiban salat lima waktu," ungkap si gelandang serang saat dihubungi pada Rabu (11/10/2020) sore.

Selama di Eropa, Rafli berhasil catatkan torehan 9 gol dan 9 asis. Tak cuma itu, ia bahkan didapuk sebagai penggawa Garuda Select dengan mobilitas paling tinggi di lapangan. Dalam seluruh laga yang dilakoni, Rafli tercatat berlari sejauh 132,69 km atau rata-rata 16,58 km per satu pertandingan.

2. Edgard Amping (kanan) tak ingin menyia-nyiakan kesempatan "berguru" di Inggris lagi

Editorial Team