Pernyataan Ditafsirkan Keliru, Kadisdik Makassar Minta Maaf

Dia meminta maaf soal perundungan siswa yang disebut konten

Makassar, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, meminta maaf kepada keluarga siswi SMP 21 yang menjadi korban perundungan. Dia menyatakan bahwa pernyataannya soal kejadian itu yang dikaitkan dengan konten telah ditafsirkan keliru.

"Ini terjadi miskomunikasi, bahwa bahasa saya terkait dengan konten dan saya selaku kepala dinas meminta maaf kepada keluarga besar orang tua siswa," kata Muhyiddin dalam keterangan video yang diterima, Jumat (14/1/2022).

Baca Juga: Kecewa pada Disdik Makassar, Ortu Siswi Korban Kekerasan Lapor Polisi

1. Peristiwa itu sudah lebih dulu diselesaikan di internal sekolah

Pernyataan Ditafsirkan Keliru, Kadisdik Makassar Minta MaafKepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin/Istimewa

Sebelumnya viral video seorang siswi dianiaya rekannya. Pelaku dan korban masih sama-sama mengenakan seragam sekolah.

Muhyiddin menepis anggapan bahwa pihaknya tak pro terhadap pelajar yang menjadi korban perundungan oleh sejumlah rekannya di sekolah tersebut. Dia menerangkan bahwa maksud pernyataannya adalah peristiwa itu jadi sebuah konten yang viral di medsos. Awalnya, pelaku dan korban sudah didamaikan di sekolah sebelum akhirnya keluarga korban memilih melapor ke polisi.

"Pada saat itu diselesaikan di sekolah melalui guru BK-nya (Bimbingan dan Konseling). Siswa sudah didamaikan, jadi tidak ada masalah," kata Muhyiddin.

2. Perundungan terjadi di luar sekolah

Pernyataan Ditafsirkan Keliru, Kadisdik Makassar Minta MaafTangkapan layar rekaman video perundungan siswi SMP di Makassar/Istimewa

Muhyiddin menyebut peristiwa perundungan terjadi di luar lingkungan sekolah serta bukan saat jam belajar. Setelah menerima laporan, pihak Disdik Makassar pun mendatangi SMP 21, sekolah korban dan pelaku, pada Senin, 10 Januari.

"Kami klarifikasi ke lapangan, kami mengundang orang tua siswa dan dinas pemberdayaan perempuan dan hari itu juga langsung kami konferensi pers terkait dengan hasil klarifikasi kami," kata Muhyiddin.

Menurut hasil penyelidikan Disdik, peristiwa itu dilatarbelakangi persoalan saling mengejek. "Namanya anak-anak begitu usia kelas 2 SMP labillah. Biasanya anak-anak itu karena ucapan mengejak terjadilah perkelahian antar mereka," ucap Muhyiddin.

3. Video penganiayaan dijadikan konten

Pernyataan Ditafsirkan Keliru, Kadisdik Makassar Minta MaafKepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin/Istimewa

Muhyiddin menyatakan peristiwa itu disaksikan sejumlah rekan-rekannya. Beberapa di antaranya bahkan sempat merekam. Setelah peristiwa itu terjadi dan kedua belah pihak sudah didamaikan, rekaman video kejadian pun mendadak viral di medsos.

"Yang jadi masalah kan setelah ini viral. Jadi ada salah satu di antara mereka siswa ini mungkin dia main-main membuat konten (mengunggah rekaman video) di media sosial. Dia jadikan konten, sehingga saya katakan bahwa ini konten," jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi kejadian serupa terulang, Muhyiddin telah menginstruksikan kepada pihak sekolah agar betul-betul mengawasi segala aktivitas para peserta didik, khususnya di saat jam-jam sekolah. Pihak sekolah juga diminta untuk mengedukasi seluruh siswa untuk tidak serampangan membuat dan mengunggah konten di medsos.

"Karena risikonya mungkin dianggap biasa, tapi akan tetapi ini luar biasa bila sudah menjadi konsumsi publik," dia menambahkan.

Baca Juga: Viral Video Penganiayaan Siswi SMP di Makassar 

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya