Merasa Diabaikan, Warga Kodingareng Kirim Surat ke Gubernur Sulsel

Nelayan dan perempuan Kodingareng kembali gagal temui NA

Makassar, IDN Times - Puluhan nelayan dan perempuan Pulau Kodingareng kembali berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Rabu siang (7/10/2020). Mereka bermaksud menemui Gubernur Nurdin Abdullah untuk meminta penambanangan pasir laut dihentikan.

Seperti sebelumnya, warga Kodingareng gagal bertemu Nurdin. Mereka pun menitipkan surat dengan harapan bisa dibaca oleh Gubernur.

"Aksi hari ini untuk memberikan surat permohonan penghentian tambang pasir laut kepada bapak Gubernur, yang diwakili masyarakat Kodingareng dan Galesong Utara," kata Ahmad, Koordinator Aliansi Selamatkan Pesisir yang mendampingi warga, Rabu.

Baca Juga: Sulit Temui Nurdin, Perempuan Kodingareng: Kami Juga Rakyat Sulsel

1. Surat ditandatangani 600 warga Kodingareng

Merasa Diabaikan, Warga Kodingareng Kirim Surat ke Gubernur SulselNelayan dan perempuan Kodingareng berunjukrasa di depan Kantor Gubernur Sulsel. IDN Times/Sahrul Ramadan

Ahmad menyebutkan, surat berisi 10 poin terkait aktivitas penambangan pasir laut di dekat pulau Kodingareng. Terutama soal dampak yang dialami nelayan dan perempuan sejak beroperasinya kapal penambang pasir pada Februari 2020 lalu. Seperti warga Kodingareng, nelayan di kawasan pesisir Galesong Utara, Kabupaten Takalar juga merasakan dampak yang sama. 

Tuntutan, kata Ahmad, juga berkaitan erat dengan izin pertambangan kapal yang pertanggungjawabkan melalui perusahaan pemegang konsesi yang disetujui gubernur. Gubernur diminta mencabut surat izin tersebut, sembari menghentikan operasi kapal penambang sementara waktu. 

"Surat itu berisi (permintaan) penghentian tambang pasir laut, yang ditanda tangani kurang lebih 600 nelayan dari Kodingareng," ucap Ahmad.

2. Kadis DPLH Sulsel janji teruskan surat ke Gubernur Nurdin Abdullah

Merasa Diabaikan, Warga Kodingareng Kirim Surat ke Gubernur SulselMasyarakat nelayan dan perempuan Kodingareng berjuang menghentikan penambangan pasir di wilayah tangkapan ikan. IDN Times/ASP

Puluhan nelayan dan perempuan Kodingareng berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulsel sekitar pukul 11.00 WITA. Setelah sekitar 30 menit berorasi, mereka ditemui Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Sulsel Andi Hasdullah.

Kepada pengunjuk rasa, Hasdullah berjanji segera menindaklanjuti surat tersebut.

"Akan kami teruskan ke Gubernur Sulsel untuk kemudian dikaji kembali bagaimana proses sesuai dengan tuntutan masyarakat," katanya.

Hasdullah berjanji dalam waktu dekat ini akan menyampaikan perekembangan soal surat setelah diterima Nurdin Abdullah.

3. Warga Kodingareng mendapatkan dukungan nelayan Galesong Utara

Merasa Diabaikan, Warga Kodingareng Kirim Surat ke Gubernur SulselNelayan Pulau Kodingareng. IDN Times/ASP

Aksi warga Kodingareng, mendapat dukungan dari nelayan Galesong Utara, Takalar. Menurut Ahmad, dukungan termasuk bentuk perjuangan nelayan yang merasakan dampak yang sama. Mengingat kapal penambang beroperasi di kawasan perairan Spermonde yang berada di wilayah tangkap mereka.

"Sebagai bagian dari solidaritas dan perjuangan sesama nelayan. Makanya aksi hari ini ditujukan dengan tujuan yang sama," ucapnya.

Warga Kodingareng dan Galesong Utara, kata Ahmad, akan terus berjuang sampai Gubernur mencabut izin operasi penambangan pasir. 

"Kami tunggu beberapa hari ke depan sampai ada wujud tindak lanjut dari gubernur. Jika belum ada, nelayan dan perempuan akan kembali sampai betul-betul disetujui untuk dicabut," kata dia.

Baca Juga: WALHI-KIARA Jelaskan Dampak Tambang Pasir terhadap Nelayan Kodingareng

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya