Kapolri: Bom yang Meledak di Gereja Katedral Makassar Jenis Bom Panci
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan hasil penyelidikan sementara terkait jenis bom yang meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, Minggu (28/3/2021).
"Ledakan yang terjadi adalah ledakan suicide bom, dengan menggunakan bom jenis bom panci," kata Listyo saat memantau lokasi ledakan di Gereja Katedral, Minggu malam.
1. Pelaku terafiliasi dengan JAD
Listyo menyebut, pelaku yang telah teridentifikasi adalah pria berinsial L. Dia merupakan bagian dari kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Januari 2021 lalu.
"Pelaku dalam kelompok ini adalah kelompok yang tergabung dalam operasi kegiatan (bom gereja) di Jolo, Fililipina, tahun 2018 lalu," ungkap Listyo.
Jasad pelaku teridentifikasi setelah petugas mengumpulkan semua bukti termasuk identitasnya.
"Kita melaksanakan pemeriksaan DNA yang bersangkutan untuk bisa kita pertangungjawabkan secara ilmiah," jelasnya.
2. Satu pelaku lain masih diidentifikasi
Selain L, masih ada satu pelaku lain yang tewas. Hanya saja, identitas orang itu masih diidentifikasi kepolisian hingga saat ini. Listyo belum dapat memastikan apakah yang tewas pria atau wanita.
Terkait jumlah korban, lanjut Listyo, belasan orang dilaporkan mengalami luka-luka. Mereka telah mendapat perawatan medis di sejumlah rumah sakit di Makassar. Di antaranya RS Stella Maris hingga RS Bhayangkara.
"Ledakan bom yang mengakibatkan 2 orang yang diduga pelaku meninggal dunia dan kurang lebih 19 jemaah luka-luka. Baru saja kita dialog langsung dengan bapak Uskup," ujar Listyo.
Baca Juga: MUI Mengutuk Keras Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
3. Kapolri imbau masyarakat tetap tenang
Lebih lanjut Kapolri Listyo mengimbau agar masyarakat tetap tenang menyikapi kasus ledakan bom di Gereja Katedral Makassar. Masyarakat diharapkan agar tidak mudah terprovokasi dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Saya harapkan masyarakat seluruhnya tenang tidak usah panik, karena kami kepolisian Densus terus mengikuti pergerakan mereka," imbaunya.
Listyo menegaskan, pengamanan untuk perayaan hari-hari besar keagamaan di Indonesia bakal diperketat.
"Silakan lakukan ibadah dengan tenang, kami Polri di-backup TNI siap untuk mengamankan," tegasnya.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Polisi: 9 Orang Luka-Luka