25 Pegawai Positif COVID-19, Unhas Jadi Klaster Baru?

Gugas COVID-19 Sulsel merespons rumor tersebut

Makassar, IDN Times - Belum lama ini pihak Universitas Hasanuddin Makassar mengumumkan bahwa 25 orang pegawainya terkonfirmasi positif COVID-19. Pegawai yang positif diketahui setelah Tim Satgas COVID-19 Unhas melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan.

Seiring dengan pengumuman tersebut, belakangan beredar wacana bahwa Unhas merupakan klaster baru penularan COVID-19 di Sulawesi Selatan. Tim Gugus Tugas COVID-19 Sulawesi Selatan merespons wacana tersebut.

"Itu bukan klaster. Klaster itu kecuali tempat tinggal. Berdiam-diam di situ, itu baru klaster," kata juru bicara gugus tugas COVID-19 Sulsel Ichsan Mustari kepada sejumlah jurnalis saat dikonfirmasi, Kamis (25/6).

1. Unhas belum dapat dikategorikan sebagai klaster

25 Pegawai Positif COVID-19, Unhas Jadi Klaster Baru?Rapid test massal Unhas Makassar. IDN Times/Unhas Makassar

Ichsan mengungkapkan, kejadian di Unhas bukanlah sebuah kondisi yang dapat dikategorikan sebagai klaster. Menurut Ichsan, klaster dalam konteks COVID-19 merupakan proses penyebaran yang bersumber dari lingkup suatu kasus saja.

Sementara untuk kasus Unhas, Ichsan menduga penularannya bersumber dari faktor dari luar. "Saya belum dapat pastinya tapi kalau kasus itu kemungkinan dari tempat kerja, kemudian masuk ke tempat lain, kemudian kembali dan kebetulan bersamaan diperiksa," Ichsan menerangkan.

2. 25 pegawai yang positif berdasarkan hasil identifikasi dari 37 orang yang reaktif rapid test

25 Pegawai Positif COVID-19, Unhas Jadi Klaster Baru?Rapid test massal Unhas Makassar. IDN Times/Unhas Makassar

Puluhan orang yang terpapar diketahui setelah pihak Unhas menggelar rapid tes atau tes cepat massal terhadap 2.000 pegawai. Dari situ, 37 orang dinyatakan reaktif. Setelah serangkaian pemeriksaan lanjutan, termasuk swab test, diketahui bahwa 25 orang di antaranya terkonfirmasi positif.

"Walaupun sampai saat ini belum ada gejala klinis baik ringan maupun berat," kata Ketua Tim Satgas COVID-19 Unhas Prof dr Budu, dalam siaran pers yang diterima sejumlah jurnalis Selasa (23/6) lalu.

25 orang yang baru-baru ini terkonfirmasi positif dijelaskan Prof Budu, merupakan tindaklanjut setelah pihaknya menemukan 4 orang pegawai yang lebih awal terpapar. Berdasarkan contact tracing, kata Budu, keempat pegawai tersebut kemungkinan terpapar dari luar kampus.

"Meskipun demikian, Unhas berkomitmen untuk memastikan seluruh pegawai dalam keadaan sehat dan terhindar dari infeksi virus corona. Rektor Unhas memerintahkan agar seluruh pegawai menjalani rapid test sebagai langkah pencegahan penularan," jelasnya.

Baca Juga: Unhas Gelar Rapid Test Massal COVID-19, 17 Pegawai Reaktif

3. Klaster COVID-19 di Sulsel tidak jelas

25 Pegawai Positif COVID-19, Unhas Jadi Klaster Baru?Jubir Gugus Tugas COVID-19 Sulsel Muhammad Ichsan Mustari. IDN Times/Humas Pemprov Sulsel

Sejak kasus positif COVID-19 pertama kali diumumkan di Sulsel pada 19 Maret 2020 lalu, hingga kini tim Gugus Tugas COVID-19 Sulsel belum pernah memunculkan seluruh data klaster penularan COVID-19 di Sulsel. Padahal ini penting agar masyarakat bisa mewaspadai kemungkinan penularan jika sebelumnya pernah berada di waktu dan tempat yang sama dengan pasien positif COVID-19.

Sebelumnya memang disebutkan bahwa ada sejumlah klaster penularan COVID-19 di Sulsel, seperti klaster Raha, Bogor, Jakarta, umrah, dan transmisi lokal yang paling mendominasi. Hanya saja, belum pernah disebutkan soal di mana saja distribusi klaster tersebut dan juga berapa jumlah klaster yang teridentifikasi di Sulsel. Terbaru, ada klaster santri, klaster kapurung, dan klaster Temboro.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel yang juga selaku juru bicara Gugus Tugas COVID-19, Ichsan Mustari, mengungkapkan bahwa sebenarnya klaster sudah tidak lagi bermakna di situasi yang seperti ini, apalagi pemerintah juga sudah melakukan upaya antisipasi untuk mencegah penyebaran klaster baru.

"Saat ini, klaster sudah tidak begitu bermakna. Kalau pun saya mau ceritakan klaster terakhir yang ada adalah klaster santri tapi klaster santri ini sudah bisa kita isolir karena semua kita tarik ke Makassar," kata Ichsan, Minggu (10/5) lalu. 

Baca Juga: Bukan Klaster, Transmisi Lokal Dominasi Kasus COVID-19 di Sulsel

https://www.youtube.com/embed/OknI6WnTbDc

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya