Sejumlah Sekolah di Maros Sudah Bolehkan Siswa Masuk

Sulit mendapatkan akses internet

Makassar, IDN Times - Sejumlah sekolah di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, sudah memperbolehkan siswanya masuk. Hanya saja, jadwal masuk sekolah dilakukan tidak setiap hari atau selang-seling. Siswa juga tidak mengenakan seragam sekolah sebagaimana biasanya.

Kondisi ini juga diakui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, Takdir. Dia mengungkapkan sejumlah sekolah di beberapa kecamatan memang mulai membolehkan sekolah tatap muka. Namun hal itu bukan karena atas instruksi dari Dinas Pendidikan.

"Sebenarnya tidak ada perintah seperti itu. Karena kita kan belum ada edaran resmi dari bupati dan gubernur. Tapi kan mungkin karena ini zona hijau dan anak-anak kan sudah mau ujian semester," kata Takdir saat dikonfirmasi IDN Times via telepon, Jumat (20/11/2020).

1. Sekolah yang buka berada di kecamatan yang terkendala internet

Sejumlah Sekolah di Maros Sudah Bolehkan Siswa MasukIlustrasi Sekolah dari Rumah (IDN Times/Arief Rahmat)

Takdir mengungkapkan sekolah-sekolah yang sudah melakukan belajar tatap muka umumnya berada di Kecamatan Camba, Mallawa, Cenrana, dan Tompobulu. Keempat kecamatan ini, kata dia, memang termasuk daerah yang sulit mendapatkan jaringan internet.

Dinas Pendidikan setempat pun maklum dengan kondisi itu. Meskipun tidak ada edaran resmi bahwa sekolah sudah boleh dibuka, namun Dinas Pendidikan tak ingin serta merta memberikan sanksi.

"Tidak. Saya kira kalau yang seperti itu kalau kita mau kenakan sanksi lagi wah orang ke pasar saja sudah biasa. Ini anak-anak orangtuanya yang mendesak semua," kata Takdir.

2. Ada desakan dari orangtua

Sejumlah Sekolah di Maros Sudah Bolehkan Siswa MasukIlustrasi siswa sekolah dasar belajar online (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Takdir mengaku iba dengan kondisi murid di sana. Selain karena di kecamatan tersebut terkendala sinyal juga karena tidak pernah ada kasus COVID-19 di wilayah setempat. 

"Jadi bukan lewat online. Setengah mati kalau tidak datang siswanya. Banyak di gunung. Jadi itu yang dia lakukan. Inisiatif sendiri saja karena kondisi Maros kan sudah zona hijau," kata Takdir.

Selain itu, kata Takdir, sudah banyak desakan dari orangtua untuk mengaktifkan kembali sekolah tatap muka. Menurutnya, selama ini orang-orang hanya melihat hal itu sebagai pelanggaran tanpa melihat kesulitan yang dialami orangtua siswa di rumah. 

"Orangtua rasakan susahnya apalagi kalau dua atau tiga anaknya tapi HP yang mau dipakai belajar cuma satu. Itu kan sulit sekali, pasti ketinggalan, apalagi kalau yang TK bagaimana caranya belajar jarak jauh," kata Takdir.

Baca Juga: Geopark Maros Pangkep Bersiap Menuju Pariwisata Dunia

3. Disdik bersurat untuk penerapan belajar tatap muka

Sejumlah Sekolah di Maros Sudah Bolehkan Siswa MasukIlustrasi aktivitas di sekolah. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Takdir mengatakan, ada kondisi-kondisi tertentu yang memang sulit sekali menerapkan pembelajaran jarak jauh, seperti di kecamatan-kecamatan tersebut. Pihaknya juga sebenarnya sudah ingin sekali menerapkan belajar tatap muka hanya saja belum memungkinkan.

"Sebenarnya saya sudah bersurat ke bupati sama Dinas Kesehatan. Tapi rupanya belum ada jawaban. Mungkin mereka menunggu bahwa apakah ini betul-betul posisi nol," kata Takdir. 

Baca Juga: 9 Kecamatan di Maros Rawan Bencana saat Musim Hujan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya