PT Vale Siap Produksi 60 Ribu Ton Bahan Baku Baterai Mobil Listrik

Sebanyak 22 persen cadangan nikel ada di Indonesia

Makassar, IDN Times - PT Vale Indonesia Tbk. menyatakan siap menyongsong industri mobil listrik. Rencananya, PT Vale bakal memproduksi baterai dan mengembangkan bahan baku untuk baterai mobil listrik.

Hal itu disampaikan Head of Communication Vale Indonesia, Bayu Aji, di sela-sela kegiatan Uji Kompetensi Wartawan di Hotel Aryaduta, Makassar, Sabtu (5/11/2022).

"Rencana PT Vale akan memproduksi 120.000 ton baterai NHP. Kita akan mengembangkan sekitar 60.000 ton bahan baku untuk baterai," kata Bayu Aji.

1. Sebanyak 2,2 ton nikel dibutuhkan untuk mobil listrik

PT Vale Siap Produksi 60 Ribu Ton Bahan Baku Baterai Mobil Listrikmobil listrik pilihan yang lebih ramah lingkungan dibanding mobil non-listrik (unsplash.com/Matt Henry)

Jumlah mobil listrik di dunia saat ini yakni sekitar 10 juta unit. Menurut analisis PT Vale, jumlah mobil listrik akan mencapai 11 juta unit bahkan diprediksi akan naik sebanyak 38 juta pada 2023 mendatang.

Bayu menyebutkan sekitar 2,2 juta ton nikel diperlukan untuk menyongsong mobil listrik. Namun hal ini membuat PT Vale cukup percaya diri mengingat produksi nikel yang melimpah.

"Sebanyak 22 persen cadangan nikel ada di Indonesia. Apabila semua lancar, kami akan menghasilkan 193.000 ton bahan baku baterai," kata Bayu.

2. Vale komitmen untuk mereduksi karbon

PT Vale Siap Produksi 60 Ribu Ton Bahan Baku Baterai Mobil ListrikIlustrasi pertambangan nikel. ANTARAFOTO/Jojojn

Di sisi lain, Bayu mengakui bahwa untuk menghasilkan baterai dari nikel maka akan memproduksi karbon. Namun PT Vale telah berkomitmen untuk mempraktikkan pertambangan berkelanjutan yang memperhatikan lingkungan sekitar.

PT Vale berkomitmen untuk mereduksi 33 persen karbon di 2023 dan net zero nol emisi karbon di 2050.

"Untuk menghasilkan bateri butuh baterai pack. Ada katoda, bahan kimia, pertambangan. Jangan sampai kita memproduksi mobil listrik untuk mengurangi karbon tapi kita memproduksi baterai, atau katoda. Ini kan merusak tempat kita tapi bagus di tempat lain," katanya.

Baca Juga: Profil Febriany Eddy, Membangun Karier di PT Vale hingga Jadi CEO 

3. Tidak ada pertambangan zero impact

PT Vale Siap Produksi 60 Ribu Ton Bahan Baku Baterai Mobil ListrikIlustrasi tambang (IDN Times/Uni Lubis)

Akademisi Universitas Hasanuddin, Irwan Ridwan, mengatakan pertambangan akan selalu memberikan dampak bagi lingkungan sekitarnya, baik positif maupun negatif. Irwan pun mendukung upaya PT Vale dalam menyeimbangkan penambangan berkelanjutan. 

"Yang namanya pertambangan tidak ada zero impact terhadap lingkungan. Yang ada adalah kita berusaha untuk meminimalkan dampak dari hasil pembangunan. Saya mengacungkan jempol karena bagaimana menyeimbangkan penambangan dengan sustainable," kata Irwan.

Baca Juga: PT Vale Indonesia Berkomitmen Terapkan Tambang Berkelanjutan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya