Corona Masuk Indonesia, Masker di Makassar Mulai Langka

Wali Kota ancam cabut izin operasi jika apotek mainkan harga

Makassar, IDN Times - Ditemukannya dua kasus positif virus corona di Indonesia mendorong masyarakat lebih waspada untuk mencegah diri tertular. Namun antusiasme itu justru berdampak pada langkanya stok alat kesehatan seperti masker dan pencuci tangan atau hand sanitizer, termasuk di Makassar.

Dari pantauan IDN Times di dua apotek, berbeda, yakni di Apotek Panaikang dan Apotek Wahdah pada Selasa (3/3), stok masker sudah kosong. Di beberapa tempat lain ada yang menjual namun dengan harga yang naik drastis.

Di Apotek Panaikang, stok masker bahkan sudah mulai kosong sejak awal merebaknya virus Corona di Wuhan, Tiongkok, pada Januari 2020 lalu.  

"Akhir bulan Januari sudah kosong, sekarang juga masih kosong. Begitu juga dengan hand sanitizer, kosong. Baru-baru ada yang cari," kata Uni, karyawan di apotek tersebut.

Baca Juga: Pj Wali Kota Imbau Warga Makassar Deteksi Dini Gejala Virus Corona

1. Harga masker menjulang tinggi

Corona Masuk Indonesia, Masker di Makassar Mulai LangkaIlustrasi masker. IDN Times/Asrhawi Muin

Kondisi di Apotek Wahda juga demikian. Sejak mewabahnya virus corona di Tiongkok, masker sudah mulai diserbu warga. Setiap hari ada saja yang datang mencari masker, bahkan ada warga yang memesan hingga 500 dos berisi 50 lembar.

Seiring merebaknya wabah Corona atau COVID-19, harga masker pun perlahan naik. Jika dulu satu dos masker berisi 50 lembar dibanderol hanya Rp35 ribu, semakin lama naik menjadi Rp90 ribu. Selanjutnya naik lagi menjadi Rp135 ribu,  lalu Rp140 ribu, sebelum stok akhirnya ditiadakan.

"Karena kalau kita pergi di Aesculapius (distributor) hanya dikasih dua (dos), dibatasi. Sekarang modalnya menjadi Rp250 ribu. Jadi harga berapa yang mau kita jualkan. Kalau misalkan Rp300 ribu, berarti kita jual Rp7 ribu per lembar. Makanya kami tidak adakan," kata Ida, salah satu karyawan.

2. Apotek yang menaikkan harga masker bisa dicabut izin operasinya

Corona Masuk Indonesia, Masker di Makassar Mulai LangkaPj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb. IDN Times/Asrhawi Muin

Sementara itu, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb memperingatkan kepada seluruh apotek di Kota Makassar untuk tidak melakukan permainan harga masker menyusul ditemukannya warga yang terinfeksi virus corona di Indonesia.

Iqbal bahkan mengancam akan memberikan sanksi berat hingga berupa pencabutan izin operasi jika ada apotek didapati melakukan permainan harga yang berlebihan.

“JIka harganya jauh di atas normal, atau persentasenya hingga 100 persen, pasti kita tindaki," kata Iqbal Suhaeb dalam konferensi persnya di Kantor Wali Kota Makassar, Selasa (3/3).

3. Masyarakat diminta tidak panic buying

Corona Masuk Indonesia, Masker di Makassar Mulai LangkaIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Iqbal juga meminta agar masyarakat tidak mengalami panic buying dengan membeli masker secara berlebihan ataupun membeli memborong makanan. Iqbal menegaskan, jangan sampai kebutuhan masker yang hanya satu dos tapi malah diborong hingga lima dos. 

"Termasuk bahan makanan. Jangan lakukan penumpukan bahan makanan karena dikuasai rasa takut tidak bisa meninggalkan rumah dan sebagainya. Kita berharap masyarakat tetap tenang, beraktifitas seperti biasa. Jika kita tenang, tidak panic buying, Insya Allah kebutuhan masker akan selalu terpenuhi," kata Iqbal. 

Baca Juga: Polda Telusuri Penyebar Hoaks Virus Corona di Sulsel  

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya