TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

WALHI Sulsel Lucurkan Aplikasi Lapor Kasus Kerusakan Lingkungan

Sebagai upaya penyelamatan lingkungan hidup dari kerusakan

Aplikasi pelaporan yang diluncurkan WALHI Sulsel. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan, meluncurkan aplikasi bagi masyarkat umum untuk melaporkan dan mengawasi kerusakan lingkungan atau ekologis. Saat ini, aplikasi tersebut masih berbasis situs atau website.

Aplikasi ini dapat diakses melalui laman pantau.walhisulsel.or.id. "Kita mau masyarakat Sulsel terlibat aktif, menjadi subjek utama dalam advokasi penyelamatan lingkungan hidup," kata Direktur Eksekutif WALHI Sulsel Muhammad Al Amin usai peluncuran, Rabu (29/12/2021).

1. Pemerintah dianggap abai dalam upaya penyelamatan lingkungan

Aplikasi pelaporan yang diluncurkan WALHI Sulsel. IDN Times/Sahrul Ramadan

Amin menjelaskan, aplikasi ini dibuat sebagai respons atas keresahan terkait kondisi lingkungan di Sulsel, yang sejak empat tahun terakhir semakin parah. Dampak kerusakan ekologis, kata Amin, mengakibatkan bencana yang parah. Mulai dari banjir rob hingga tanah longsor.

Menurut Amin, ini juga sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah yang selama ini dianggap abai terhadap upay penyelamatan lingkungan. "Perlindungan ekosistem esensial dan penyelamatan rakyat dari bencana ekologis tidak sama sekali nampak," tegas Amin.

Pemerintah selama ini, kata Amin, tidak pernah serius bertindak memperbaiki kondisi lingkungan dari kerusakan. "Sehingga kita berinsiatif membuat satu wadah yang bisa membuat masyarakat berpatisipasi aktif menyelamatkan lingkungan jangan berharap ke pemerintah," ujarnya.

Baca Juga: WALHI Sulsel Ungkap Dampak Ekologi Rusaknya Hutan di Torut 

2. Advokasi penyelamatan lingkungan harus bebas dari kepentingan politik

Aplikasi pelaporan yang diluncurkan WALHI Sulsel. IDN Times/Sahrul Ramadan

Wadah bagi masyarakat umum untuk melaporkan kerusakan lingkungan, menurut Amin, semestinya diprakarsai oleh pemerintah. "Bukan kami sebagai organisasi masyarakat sipil. Sayangnya di tangan gubernur saat ini, roda pemerintahan lambat dan cenderung didikte oknum dan kelompok tertentu," jelasnya.

Melalui peluncuran aplikasi peduli lingkungan itu, Amin berharap semua pihak bisa mengawal dan menjadi pengawas untuk agenda pembangunan di Sulsel yang tak prolingkungan. "Kita mau advokasi penyelamatan lingkungan dan pembangunan bebas dari kepentingan politik 2024," tegasnya lagi.

Baca Juga: Catahu 2021 WALHI Sulsel: Hutan Rusak, Kita Hidup di Tanah yang Kolaps

Berita Terkini Lainnya