Polisi Tidak Mengabulkan Penangguhan Penahanan Nelayan Kodingareng
Diduga ada upaya melemahkan perjuangan nelayan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Upaya Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar mengajukan penangguhan penahanan bagi nelayan Pulau Kodingareng berujung negatif. Penyidik Direktorat Polisi Perairan (Polair) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan disebut menolak penangguhan.
Seorang nelayan bernama Manre, asal Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, ditangkap polisi dalam kasus dugaan perusakan uang rupiah. Nelayan itu kini berstatus tersangka.
"Kami ajukan dengan jaminan istrinya, tapi tidak dikabulkan," kata penasihat hukum tersangka, Edy Kurniawan kepada IDN Times, Selasa (18/8/2020).
Baca Juga: Polisi Tangkap Nelayan Kodingareng karena Robek Uang Diduga Sogokan
Baca Juga: Penambang Pasir Lapor Nelayan Kodingareng ke Polisi Terkait Perusakan
1. LBH minta penangguhan karena tersangka tulang punggung bagi keluarga
Edy menjelaskan, pihaknya meminta penangguhan penahanan karena Manre merupakan tulang punggung keluarga. Tersangka menghidupi istri dan anak-anaknya dari aktivitas sebagai nelayan. Selama ini Manre mencari ikan di perairan yang kini jadi area penambangan pasir laut dan ditolak oleh warga pulau.
Polisi, kata Edy, tidak mengabulkan upaya penangguhan karena khawatir Manre melarikan diri, merusak barang bukti, atau mengulangi perbuatannya. Tapi kekhawatiran itu dianggap tidak beralasan.
"Pak Manre tidak akan mungkin melanggar itu semua," ucap Edy.
Baca Juga: LBH Ajukan Penangguhan Nelayan yang Ditangkap karena Robek Uang