TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Buru Bandar Pemasok Sabu ke Pejabat Pemkot Makassar

Pejabat di Makassar mengaku beli sabu di Jalan Pampang

Konferensi pers terkait penangkapan PNS Pemkot Makassar di Polrestabes Makassar, Minggu (25/4/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Makassar, IDN Times - Petugas Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Makassar masih memburu pemasok sabu untuk empat ASN Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Polisi menyebut keempat pejabat di Makassar itu memperoleh sabu dari seseorang di Jalan Pampang, Kecamatan Panakkukang. Satu dari empat ASN bertindak sebagai pemesan barang haram untuk tiga rekannya.

"Bandarnya sementara masih kita kejar," kata Wakasat Narkoba Polrestabes Makassar Kompol Indra Waspada Yudha, kepada jurnalis saat dikonfirmasi, Senin (26/4/2021).

1. Mantan camat bertindak sebagai pemesan sabu untuk ketiga pejabat lainnya

Konferensi pers terkait penangkapan PNS Pemkot Makassar di Polrestabes Makassar, Minggu (25/4/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Keempat pejabat yang ditangkap adalah, Asisten I Pemkot Makassar berinisial MS, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat MY, Kepala Bidang Arsip Dinas Kearsipan IM, dan mantan Camat Wajo S.

Mereka diringkus di sejumlah lokasi di Makassar, pada Jumat, 23 April 2021 malam. "Jadi si S saat diambil (narkoba) bilang, bahwasanya memang untuk MY dan MS," ungkap Indra. 

Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti sabu sebanyak 2 saset di saku celana bagian depan milik S. Hasil interogasi awal, S mengakui bahwa sabu tersebut adalah miliknya bersama MS, MY, dan IM.

Baca Juga: Empat Pejabat Pemkot Makassar Terlibat Narkoba Terancam Diberhentikan

2. Empat pejabat Pemkot Makassar patungan beli sabu

Ilustrasi barang bukti narkoba. IDN Times/Sahrul Ramadan

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal lanjut Indra, sabu dibeli secara patungan menggunakan uang S sebanyak Rp600 ribu, uang MS sebanyak Rp1 juta, dan uang MY sebanyak Rp1 juta. Rencananya, mereka bakal mengonsumsi sabu itu bersama-sama.

"Sehingga kita (tangkap) ada tiga tempat kejadian perkara. Tapi ada indikasi berencana (konsumsi). (Karena) Ada komunikasi," ucapnya.

Baca Juga: 4 Pejabat Pemkot Makassar Kompak Patungan Beli dan Konsumsi Sabu

Berita Terkini Lainnya