TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Makassar Janji Bantu 60 Ribu Warga Miskin Terdampak Corona

Bantuan disalurkan dalam bentuk sembako

Ilustrasi pembagian sembako untuk warga terdampak COVID-19. (IDN Times/Daruwaskita)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar akan melakukan pendataan terhadap puluhan ribu warga berkategori kurang mampu yang terdampak pandemi virus corona (COVID-19). Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Mukhtar Tahir mengatakan, warga kurang mampu bakal menjadi skala prioritas pemerintah dalam pendistribusian bantuan nantinya.

"Kami dari dinsos berupaya sehingga masyarakat di Kota Makassar yang masuk dalam kategori indikator itu, bisa terjamah, bisa tersentuh sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap warganya," kata Mukhtar dalam video konferensi bersama sejumlah jurnalis, Selasa (7/4).

1. Konsekuensi dari penerapan social distancing dan physical distancing jadi tanggung jawab Pemkot Makassar

Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb (tengah) saat memberikan keterangan pers, Kamis (2/4). Humas Pemkot Makassar

Muhktar menjelaskan, saat ini, warga yang ditargetkan menjadi penerima manfaat kebutuhan pokok masuk dalam ketegori kurang mampu di Kota Makassar, mencapai 60 ribu kepala keluarga. Mereka tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar.

Kebijakan pemerintah melalui imbauan tetap di rumah, jaga jarak dan hindari kerumunan, diakui Mukhtar, merupakan konsekuensi yang harus ditemput demi memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kota Makassar.

Terlebih, Kota Makassar saat ini telah dinyatakan sebagai episentrum penyebaran virus melalui beragam klasifikasi. Di antaranya, transmisi lokal. Untuk itu, kata Mukhtar, sebagai bagian dari kepedulian pemerintah, warga miskin yang terdata dipastikan menjadi penerima manfaat bantuan langsung berupa kebutuhan sembako selama situasi pandemi ini berlangsung.

Baca Juga: Gubernur Sulsel soal Karyawan Dirumahkan: Itu Tanggungan Perusahaan!

2. Klasifikasi masyarakat terdampak berdasarkan data Dinsos Makassar

Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb saat mengecek kesiapan ruang isolasi untuk pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Kota Makassar, Selasa (31/3). Humas Pemkot Makassar

Lebih jauh Mukhtar memaparkan, Dinso Makassar telah mengelompokkan warga miskin yang terdampak pandemi corona. Umumnya, mereka adalah pekerja informal atau tidak tetap. Di antaranya, seperti buruh bangunan, tukang becak, pemulung, juru parkir, hingga difabel.

Kelompok lainnya adalah, pengemudi ojek online, pedagang asongan, hingga pekerja paruh waktu seperti pekerja rumah makan. "Untuk itu mereka yang sudah dalam kluster ini kita masukkan dan tidak akan terpisahkan dari penerima bantuan kebutuhan pokok," ujar Mukhtar.

Mukhtar dalam waktu dekat ini bakal melakukan verifikasi sekaligus merampungkan kembali data seluruh warga tersebut, sebelum bantuan didistribusikan. Hal itu dilakukan untuk menghindari tumpang tindih data. Sekaligus untuk memastikan, bahwa pendistribusian tepat sasaran ke warga yang membutuhkan.

Baca Juga: Corona Belum Reda, AUHM Minta Penutupan THM di Makassar Diperpanjang

Berita Terkini Lainnya