TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Makassar Gandeng Kabupaten/Kota di Sulsel Cegah Warga Mudik 

Iqbal harap virus corona tidak menyebar ke daerah lain

Ilustrasi. Penyemprotan disinfektan di dalam bus antar kota dalam provinsi yang masuk terminal Caruban, Kabupaten Madiun,Kamis (26/3). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar mengimbau kepada warga agar tidak melaksanakan aktivitas pulang kampung atau mudik jelang bulan suci Ramadan. Untuk diketahui, pemerintah menetapkan 24 April 2020 mendatang awal puasa Ramadan.

Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengisyaratkan, bakal berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan, untuk mencegah warganya kembali ke daerah di tengah situasi pandemi COVID-19 yang disebabkan virus corona .

"Kita harapkan masing-masing kabupaten/kota bisa menahan. Kita adakan seleksi (warga). Periksa kesehatan. Kalau terpaksa, kita jamin dia tidak bawa (Covid-19) carrier," kata Iqbal saat memberikan kepada sejumlah jurnalis, Senin (30/3).

1. Wali Kota khawatir warga yang nekat pulang kampung dapat menularkan virus corona

Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb saat konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan Makassar, Jumat (29/3). IDN Times/Istimewa

Per hari ini, jumlah kasus positif COVID-19 di Sulsel menjadi 50 pasien, orang dalam pemantauan (ODP) 620 dan pasien dalam pengawasan (PDP) 105 orang. Kota Makassar menjadi daerah yang paling mendominasi di antara 24 kabupaten/kota lainnya.

Iqbal mengaku khawatir warga yang melakukan mudin Ramadan justru menjadi pembawa wabah virus kepada orang-orang yang berada di kampung halaman. Meski pun, kata Iqbal, mereka sama sekali tidak menunjukkan gejala-gejala awal sebagaimana pasien COVID-19 pada umumnya.

"Kami harapkan, kita putus COVID-19 sampai di Makassar saja. Kepada warga Makassar, yang ingin pulang kampung, apalagi tradisi biasanya bagi yang libur masuk Ramadan mau pulang kampung mau ketemu orang tua, keluarga, sementara tunda dulu. Kita bisa saja daya tubuh kuat imun, tapi orang tua di kampung, nenek rentan penyakit jangan sampai tularkan," ucap Iqbal.

Pemkot Makassar, jelas Iqbal, menyiapkan sejumlah fasilitas kesehatan bagi warga yang khawatir telah terpapar COVID-19. Iqbal menyatakan, pihaknya akan secepatnya kembali menyosialisasikan agar warga untuk sementara waktu bersabar dan bertahan di rumah untuk menekan jumlah penyebaran virus corona.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Kasus Virus Corona di Sulawesi Selatan

2. Imbau warga tidak mudik, tapi aktivitas pelabuhan hingga bandara tetap berjalan

Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb. IDN Times / Sahrul Ramadan

Warga diimbau untuk tidak pulang kampung, namun aktivitas terminal, pelabuhan hingga bandara masih tetap beroperasi. Iqbal mengungkapkan, tiga lokasi itu merupakan akses utama perindustrian. Pemerintah kota, untuk itu, akan memperketat pengawasan distribusi barang industri seperti kebutuhan pokok, alat kesehatan dan barang lainnya, agar tetap mengalir melalui tiga pintu masuk itu.

Banyak pertimbangan mendasar lain sehingga pemerintah kota tidak menutup akses jalur laut, udara dan darat. "Kita banyak (pertimbangan). Moral solution lebih (efektif), banyak himbauan, kami tidak bisa menutup. Apalagi, pelabuhan kita internasional, tidak bisa sertamerta ditutup," tegas Iqbal.

Baca Juga: Anggaran Seremonial Pemkot Makassar Digeser untuk Tangani COVID-19

Berita Terkini Lainnya