TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemakaman Jenazah Pasien COVID-19 di Makassar Dialihkan ke Gowa

Pemprov menyediakan lahan seluas 1,4 hektare

Ilustrasi. Pemakaman jenazah pasien Covid-19. Dok. IDN Times/bt

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengubah rencana soal penetapan lokasi pemakaman khusus pasien Covid-19. Awalnya direncanakan di wilayah Sudiang, Kecamatan Biringkanaya Makassar, namun belakangan ditetapkan di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Dalam video konferensi dengan jurnalis, Rabu (1/4) malam kemarin, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Sulsel Mujiono mengatakan, telah mendapat perintah langsung dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah terkait pengalihan lokasi pemakaman.

"Kita sudah tentukan bahwa pemakaman jenazah (Covid-19) bukan lagi di Sudiang tetapi kita sudah tempatkan di daerah Samata (Gowa)," kata Mujiono dilansir Antara, Kamis (2/4).

Baca Juga: Setop Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Dijamin Aman dan Steril

Baca Juga: Nurdin Abdullah Minta Warga Jangan Menolak Jenazah Korban Corona

1. Lahan pemakaman yang disediakan pemprov seluas 1,4 hektare

Screenshoot video warga Pannara, Makassar, tolak jenazah dimakamkan di pemakaman Pannara. IDN Times/Istimewa

Mujiono mengungkapkan, lokasi pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 yang disediakan Pemprov Sulsel seluas 1,4 hektare. Lokasi itu diklaim aman dan cukup jauh dari kawasan pemukiman warga.

"Yang pastinya lokasi itu adalah milik Pemprov Sulsel. Di sana itu sangat aman dan sangat sehat. Kita sudah kerahkan alat berat untuk menata lokasi tersebut," ungkap Mujiono.

2. Lahan pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Samata dibagi menjadi dua

Ilustrasi (ANTARA FOTO)

Mujiono menyebutkan, lahan pemakaman khusus pasien Covid-19 di Samata, Somba Opu nantinya akan dibagi menjadi dua. Satu area khusus untuk pasien Covid-19 muslim, satunya lagi non-muslim.

Selain itu katanya, Pemprov juga menggandeng kerja sama aparat TNI-Polri untuk melakukan pengamanan. Mulai dari proses pengerjaan hingga setiap pemakanan jenazah berlangsung.

"Petugas kami juga sudah ada yang standby 1x24 jam, pengamanan berlapis dengan itu melibatkan juga TNI dan Polri. Mudah-mudahan kita tetap sinergi untuk bisa sama-sama mencegah penyebaran virus corona ini," ucap Mujiono.

Baca Juga: Polisi Makassar Ancam Pidana Warga yang Tolak Jenazah Pasien COVID-19

Berita Terkini Lainnya