Nakes RS di Makassar Pilih Rawat Pasien Tanpa Baju Hazmat
APD diutamakan untuk penanganan kondisi yang genting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Para tenaga kesehatan di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, bertugas tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Itu berlaku dalam menangani pasien umum hingga yang bergejala atau suspek COVID-19.
Kondisi itu diungkapkan Direktur RSKD Dadi, dr. Arman Bausat. Dia menyebut budaya COVID-19 di rumah sakitnya kini agak berbeda dengan di awal masa pandemik. Dengan memperketat prosedur penanganan, tenaga kesehatan kini meminimalisir penggunaan baju hazmat.
"Budaya COVID-19 di rumah sakit saya sudah bagus, ketakutan pegawai saya terhadap COVID-19 itu sudah hampir hilang. Tidak sama awal-awal, pada takut semua," kata Arman kepada IDN Times di Makassar saat dihubungi via telepon, Rabu (2/9/2020).
Baca Juga: Aturan Baru Menyebabkan Pemeriksaan Spesimen Berkurang
1. Penerapan protokol kesehatan jadi perhatian utama
Budaya COVID-19 yang dimaksud, kata Arman, adalah kesadaran tentang pentingnya merawa mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dalam merawat pasien. Di antaranya penggunaan masker steril, sarung tangan, serta APD lain di luar penggunaan pakaian hazmat.
Arman bilang, di rumah sakitnya, terdapat 36 lebih dokter spesialis dan umum yang ikut bertugas menangani pasien COVID-19. RSKD Dadi termasuk satu dari sekian rumah sakit rujukan di Sulsel. Sejak April sampai sekarang, lebih dari 100 pasien COVID-19 yang dirawat di sana sampai sembuh.
"Dengan berjalannya waktu, kondisi, mereka sadar bahwa setiap setelah merawat pasien, membersihkan diri dengan baik, (sampai) steril. Memeriksa kondisi dan sebagainya," ungkap Arman.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Beri Syarat Jika Bioskop Mau Beroperasi