Merasa Terintimidasi, Nelayan Kodingareng Tinggalkan Pulau
Nelayan takut dengan kedatangan petugas Polair
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sejumlah nelayan Pulau Kodingareng, Kecamatan Sanggkarrang, Kota Makassar dikabarkan beranjak dari pulau karena merasa diintimidasi oknum aparat.
Menurut informasi yang diterima dari Aliansi Selamatkan Pesisir (ASP), tekanan yang dirasakan nelayan berkaitan dengan penempatan sejumlah petugas polisi di wilayah Pulau Kodingareng.
"Hal ini berdampak pada psikis beberapa orang nelayan sehingga mereka terpaksa meninggalkan pulau, lantaran tidak tahan dengan intimidasi dan teror oleh oknum personel Polair (Polda Sulsel)," ungkap juru bicara ASP Muhaimin Arsenio dalam siaran pers yang diterima, Selasa (15/9/2020).
Baca Juga: 12 Orang yang Ditangkap di Perairan Kodingareng Makassar Dibebaskan
1. Sebagian nelayan urung melaut karena takut ditangkap
Muhaimin menuturkan, selain meninggalkan pulau, sebagian nelayan lainnya urung melaut karena takut ditangkap. Mereka trauma dengan penangkapan oleh aparat Polair Polda Sulsel terhadap 12 orang sebelumnya, usai aksi penolakan kapal penambang pasir, Sabtu, 12 September lalu.
"Bahkan salah satu istri nelayan yang diincar masih dalam keadaan sakit lantaran mengetahui suaminya di intimidasi dan diteror. Selain itu, belasan nelayan tersebut sudah empat hari tidak melaut lagi, karena merasa ketakutan," ujar Muhaimin.
Berdasarkan catatan ASP, ada 12 orang nelayan Pulau Kodingareng yang dicari oleh Polair Polda Sulsel. Para nelayan tersebut merasa ketakutan karena merasa di intimidasi dan diteror dari oknum personil Polair Polda Sulsel selama kurang lebih 3 hari terakhir.
Baca Juga: Polair Polda Sulsel Cari Pelaku Perusak Kapal Tambang Pasir