TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengaku Diculik, Siswi SMP di Makassar Beri Keterangan Mengejutkan

VGL mengaku disekap selama tiga hari

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Makassar, IDN Times - Jajaran Satreskrim Polrestabes Makassar mengungkap dugaan kasus penculikan dan penyekapan yang dialami remaja perempuan berinisial VGL (14). Siswi kelas III salah satu SMP di Makassar itu sebelumnya mengaku telah diculik oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK).

Dari keterangan VGL, penculikan terjadi di lokasi yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, di Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Minggu (19/1/). Pada Selasa (21/1) lalu, dia akhirnya pulang ke rumah keluarganya dan menceritakan semua peristiwa penculikan yang dialami selama tiga hari.

Namun, dari pemeriksaan Kepolisian, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkapkan, ditemukan sejumlah kejanggalan sepanjang proses pemeriksaan remaja tersebut.

"Kita kemudian konfirmasi lagi, periksa lagi si korban (VGL) akhirnya terungkap bahwa korban ini sengaja membuat cerita itu (penculikan) karena takut pulang ke rumahnya," kata Ibrahim dalam ekspos hasil penyelidikan di kantornya, Jumat (24/1).

1. Keterangan VGL yang berubah-ubah membuat aparat kepolisian mengungkap kebohongan kasus ini

Aparat jajaran Polrestabes Makassar di rumah remaja yang sempat mengaku diculik. IDN Times / Polda Sulsel

Saat pulang ke rumahnya pada Selasa, VGL langsung menceritakan kejadian rekayasa yang dialaminya. Pengakuan VGL kepada keluarga saat itu, penculikan terjadi saat dia pulang ke rumahnya. Dia diturunkan di depan gang rumahnya di lokasi setempat oleh tantenya setelah menyambangi rumah keluarganya yang lain.

Kepada keluarga, VGL mengaku jika para pelaku penculik disebutkan berjumlah enam orang. Seluruh OTK itu menggunakan penutup wajah berupa masker, agar tidak mudah dikenali. Pihak keluarga pun percaya, dan langsung mengadukan dugaan penculikan ini ke jajaran Polrestabes Makassar.

Petugas, kata Ibrahim, merespons aduan tersebut untuk ditindaklanjuti. Sejumlah saksi baik dari pihak keluarga lainnya, hingga warga sekitar tempat tinggal korban dimintai keterngan oleh petugas. Kecurigaan aparat muncul setelah VGL diperiksa.

"Kita dapatkan kejanggalan-kejanggalan. Di mana saat anak ini ditanya, diperiksa tapi keterangannya itu berubah-berubah. Sehingga kita curiga bahwa ada sesuatu yang disembunyikan. Setelah kita dalami lagi, ternyata betul kalau anak ini berbohong," ungkap Ibrahim.

Baca Juga: Polisi Hentikan Kasus Mahasiswa yang Pura-pura Diculik Demi iPhone X

2. Sempat mengaku disuntik hingga penculik meminta uang tebusan agar VGL bisa bebas

Keluarga korban penculikan siswi SMP di Makassar. IDN Times / Sahrul Ramadan

Pengakuan lain yang semakin mengejutkan keluarga saat itu, dijelaskan Ibrahim, karena VGL mengaku dibius dengan suntikan hingga disekap. Para pelaku OTK bahkan sempat meminta uang hingga Rp50 juta kepada pihak keluarga, agar remaja tersebut bisa dibebaskan.

Namun setelah petugas memeriksa kondisi fisik dan psikologis, sama sekali tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka lebam, serta bekas suntikan obat bius sebagaimana pengakuan VGL kepada keluarga.

"Kita lakukan pendalaman lagi di situ, soal suntikan bius hingga di bawa lari pakai mobil oleh pelakunya tapi kita dapatkan lagi kejanggalan-kejanggalan. Setelah dicek, di tangan yang bersangkutan ternyata sama sekali kita tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Ibrahim.

Baca Juga: Pura-pura Diculik, Mahasiswi Minta Tebusan Rp25 Juta ke Orang Tua

Berita Terkini Lainnya