Polisi Hentikan Kasus Mahasiswa yang Pura-pura Diculik Demi iPhone X

Mahasiswa itu sudah dikembalikan ke orangtuanya

Makassar, IDN Times - Kepolisian Resor Kota Besar Makassar harus memulangkan RA alias Echa (19 tahun) ke orangtuanya. Meski mahasiswi semester awal di salah satu perguruan tinggi di Makassar ini telah berbohong diculik demi meminta tebusan Rp25 juta kepada orang tuanya.

“Kita kembalikan ke orangtuanya, akhir pekan lalu,” kata Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko kepada IDN Times, Senin (22/7).

Baca Juga: Pura-pura Diculik, Mahasiswi Minta Tebusan Rp25 Juta ke Orang Tua

1. Tak ada laporan polisi menjadi alasan kasus RA ditutup

Polisi Hentikan Kasus Mahasiswa yang Pura-pura Diculik Demi iPhone XIDN Times/Abdurrahman

Menurut Indratmoko, saat ini kasus RA tidak ditindaklanjuti lagi. Alasannya, tidak ada laporan resmi kepada polisi “Dan tidak ada yang merasa keberatan,” kata Indratmoko.

Padahal awalnya seorang mahasiswi itu mengaku diculik lalu disekap seperti di salah satu rumah. Belakangan baru diketahui ternyata laporan tersebut hanya hasil rekayasa. “Itu kayak semacam nge-prank gitu,” tutur dia.

2. Rekayasa penculikan atas inisiatif sendiri

Polisi Hentikan Kasus Mahasiswa yang Pura-pura Diculik Demi iPhone XIDN Times/Sukma Shakti

Ditanya siapa otak di balik rekayasa penculikan itu, Indratmoko menjelaskan bahwa inisiatif datang dari mahasiswa itu sendiri. Setelah mendapat informasi bahwa orangtuanya baru saja menjual tanah, dia meminta uang sebesar Rp25 juta dengan cara merekayasa penculikan.

Di hadapan penyidik, RA mengakui rekayasa penculikan itu dibantu oleh temannya untuk mengambil gambar. Seolah-olah, RA disekap dalam kondisi tangan terikat ke belakang. “Gambar kemudian tersebar di grup WhatsApp,” tambahnya.

3. Mahasiswa RA yang mengirimkan sendiri pesan "minta uang tebusan" Rp25 juta ke orangtua

Polisi Hentikan Kasus Mahasiswa yang Pura-pura Diculik Demi iPhone XIDN Times/Istimewa

Hasil interogasi yang dilakukan pekan lalu, kata Indratmoko, terungkap bahwa RA sendirilah yang mengirimkan pesan ke orangtuanya menggunakan nomor baru.

Si anak mengirimkan fotonya yang tampak sedang disekap. Orangtuanya juga menerima pesan secara beruntun. Kata-kata dalam pesan singkat itu, antara lain, "Kenapa kamu tidak balas sms saya, siksa sekalimi saya tendang" dan "Saya tidak butuh motornya anakmu, apalagi hpnya."

RA juga meminta "uang tebusan" itu melalui SMS dengan menulis: “Saya cuma butuh uang 25 juta. Kamu tidak percaya kah?  Anakmu disini sudah sesak napas."

Baca Juga: Anggota Jemaah Haji Asal Makassar Meninggal di Mekkah  

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya