TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

LBH Desak Polda Sulsel Transparan Tangani Kasus Penembakan di Makassar

Sebagai respons penyelidikan polisi dalam kasus narkoba

LBH Makassar saat menggelar ekspos catatan akhir tahun 2019. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar mendesak jajaran Polda Sulawesi Selatan bersikap transparan dalam penanganan hukum polisi yang diduga terlibat penembakan 3 orang warga di Jalan Barukang. Ketiga korban masing-masing adalah, AJ (23) IB (23), dan AM (19). AJ meninggal dunia karena luka tembak di kepala.

Menurut advokat publik LBH Makassar Abdul Azis Dumpa, desakan keterbukaan informasi sebagai respons atas temuan baru penyelidikan polisi terkait dugaan keterlibatan dua dari tiga korban dalam kasus narkoba.

"Harusnya polisi lebih fokus saja dalam mengusut itu adanya korban yang tertembak dengan adanya penyalahgunaan senjata itu," kata Azis kepada IDN Times, saat dikonfirmasi, Selasa (1/9/2020).

1. Saran LBH Makassar untuk Polda Sulsel

Kepala Divisi Hak Sipil dan Keberagaman LBH Makassar, Abdul Azis Dumpa. IDN Times/Sahrul Ramadan

Menurut Azis, Polda seharusnya fokus saja menyelidiki bagaimana seharusnya anggota yang bertugas di lapangan. Termasuk memastikan setiap anggota menjalankan prosedur pengamanan jika menggunakan senjata api. Menurut Aziz, bukan mengait-ngaitkan satu kasus dengan kasus lainnya yang sama sekali bukan menjadi dasar kasus yang tengah diusut.

"Apakah polisi bisa mekakukan penembakan secara sewenang-wenang. Nah, itu yang harus dipisahkan sebenarnya. Silakan saja menyelidiki kasus lain tapi harus dipastikan bahwa korban mendapatkan keadilan," ungkap Azis.

Terlebih kata Azis, salah satu korban meninggal dunia diduga akibat dari senjata yang digunakan petugas saat pengamanan. Azis berpendapat jika dalih polisi memberikan tindakan tegas dengan cara menembak karena membahayakan nyawa, juga masih perlu diuji dan dengan pembuktian.

Baca Juga: 20 Orang Diperiksa dalam Kasus Penembakan 3 Warga di Makassar

2. Penyelidikan kasus narkoba dianggap tidak relevan dengan kasus penembakan

Salah satu korban dugaan penembakan di Jalan Barukang dirawat di RS Bhayangkara Makassar, Minggu (30/8/2020). IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut kata Azis, penyelidikan kepolisian mengenai kasus narkoba yang diduga melibatkan korban, sangat tidak relevan dengan kasus penembakan. Terlebih karena polisi juga belum memeriksa saksi-saksi dari keluarga korban selain 16 polisi dan 4 warga setempat.

"Belum lagi soal hasil autopsi jenazah korban. Korban terkena tembakan di bagian mana dan dari arah mananya. Persoalannya di situ. Tidak fair rasanya menyatakan bahwa ini kasus narkoba sementara penembakan cenderung dikesampingkan," jelas Azis.

Azis menyarankan agar Polda Sulsel lebih jeli dalam melihat akar persoalan yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Keterbukaan informasi ke publik mengenai proses perjalanan kasus yang ditangani, dianggap bisa membangkitkan kepercayaan masyarakat, bahwa institusi kepolisian selalu bersikap adil.

Baca Juga: LBH Sebut Penembakan 3 Warga Makassar Melanggar HAM

Berita Terkini Lainnya