TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BNPT Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri di Katedral Makassar Tidak Terpantau

Pasutri adalah bagian dari JAD yang tidak teridentifikasi

Ekspos barang bukti penangkapan jaringan JAD di Polda Sulsel, Januari 2021. IDN Times/Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menyebut, L dan YSF, pasangan suami istri pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 28 Maret 2021, merupakan bagian dari kelompok kajian Jamaah Ansharut Daulah (JAD). 

Di Makassar, kelompok ini berbasis di Kompleks Perumahan Villa Mutiara, Kecamatan Biringkanaya. "Yang dua ini (pasutri) merupakan yang tidak terpantau," kata Boy usai pertemuan dengan pejabat Pemkot Makassar, Selasa (30/3/2021).

1. Pasutri eksekutor bom Gereja Katedral tidak teridentifikasi

Polisi mengamankan area ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. IDN Times/Ashrawi Muin

Boy merujuk pada operasi penangkapan 19 orang anggota JAD di Villa Mutiara oleh tim Densus 88 Antiteror, pada awal Januari 2021. Sebagian dari mereka kemudian dibebaskan karena dianggap tidak terbukti berbuat kejahatan seperti dugaan awal kepolisian. 

Namun belakangan, kata Boy, pasutri ini baru diketahui merupakan bagian dari jaringan JAD, namun tidak teridentifikasi saat penyelidikan lanjutan kala itu.

"Kemarin (Januari) memang tidak diketahui ini yang dua ini. Tapi (keduanya) sebagian dari kajian (kelompok JAD) Villa Mutiara," tegasnya. 

Baca Juga: [BREAKING] Tiga Tersangka Teroris Bom di Gereja Makassar Ditangkap

2. Empat orang yang ditangkap pascaledakan bom sudah ditetapkan sebagai tersangka

Petugas kepolisian mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) (ANTARA FOTO/Indra Abriyanto)

Pascaledakan bom pada Minggu 28 Maret, petugas mulai menyelidiki hingga menangkap empat orang tersangka lain. Mereka adalah pentolan dari JAD basis Villa Mutiara. Masing-masing berinsial AS, SAS, MR dan AA. Empat orang ini berperan penting dalam aksi teror dua pelaku bom.

Selain mendoktrin, mereka juga menyiapkan bahan-bahan yang digunakan L dan YSF meledakkan diri di depan gereja. "Sudah ditahan dan masih dalam pemeriksaan dalam proses penyidikan dan sudah ditetapkan juga sebagai tersangka," ungkap Boy. 

Selain keempat tersangka, polisi juga masih sementara memeriksa sejumlah saksi dalam kasus tersebut. "Itu lumrah, jadi wajar karena untuk mendukung dalam rangka proses penyidikan tentu harus ada saksi yang menguatkan peristiwa itu terjadi," jelasnya.

Baca Juga: Menguak Hubungan Teroris Bom Gereja Makassar dan Jolo Filipina

Berita Terkini Lainnya