Bersandar di Mamuju, Rumah Sakit Terapung TNI AL Tangani Korban Gempa
KRI SHS-990 bertugas dalam misi kemanusiaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - TNI-AL dari Lantamal IV Makassar mengerahkan bantuan operasional dan tenaga kesehatan untuk membantu korban terdampak bencana gempa di Sulawesi Barat.
Bantuan yang dikerahkan berupa Kapal Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso-990 dari Komando Armada II (Koarmada II) yang difungsikan sebagai rumah sakit terapung.
"Rumah sakit apung TNI-AL ini tidak hanya membawa obat-obatan dan tenaga medis, namun juga bahan kebutuhan pokok serta peralatan listrik," kata Komandan Pangkalan Utama (Danlantamal) VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/1/2021).
1. Rumah sakit terapung KRI SHS-990 untuk merawat korban bencana
Rumah sakit terapung KRI SHS-990 diberangkatkan beberapa saat setelah gempa berkekuatan Magnitudo 6.2 mengguncang Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari. Selain kebutuhan logistik dan obat-obatan, kapal ini juga memuat 160 personel. Mereka terdiri dari 94 ABK dan 56 tim satgas penanggulangan bencana Sulbar.
Kapal bersandar di Dermaga Lanal, Kota Mamuju, Kecamatan Simboro, Selasa pagi. Kapal ini dikhususkan untuk merawat korban gempa. "Rumah sakit terapung akan disiapkan di sini (Mamuju) sampai waktu tertentu serta digunakan untuk pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Barat yang terkena musibah," ungkap Benny.
Baca Juga: 19.435 Orang Mengungsi Akibat Gempa di Majene dan Mamuju
Baca Juga: Kisah Perjuangan Marlina Melahirkan di Pengungsian Gempa Mamuju