Terlanjur Dibeli, GeNose Bakal Dipakai Tes COVID-19 Siswa di Makassar
GeNose akan dimanfaatkan untuk PTM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar tetap akan memanfaatkan GeNose untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Alat itu rencananya akan digunakan saat skrining pemeriksaan kesehatan siswa secara berkala.
Pemkot tetap ngotot menggunakan GeNose tersebut meskipun telah menuai kritik. Hal itu karena Pemkot merasa punya alasan kuat sehingga berani membuat keputusan tersebut.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah, menyebut di awal munculnya GeNose, Pemkot membeli alat tersebut dengan anggapan bahwa alat itu akan lebih memudahkan masyarakat.
"Banyak masyarakat yang enggan periksa dengan rapid antigen atau PCR karena (hidung) ditusuk," kata Nursaidah, Minggu (31/10/2021).
1. Memiliki izin edar dari Kemenkes
Cara penggunaan GeNose memang terbilang lebih simpel dibandingkan rapid antigen maupun PCR. Jika penggunaan antigen dan PCR harus memeriksa tenggorokan, maka penggunaan GeNose hanya meniup kantong plastik khusus, serta cepat karena hasilnya bisa keluar.
Cara penggunaannya yang mudah membuat Pemkot tertarik dengan alat tersebut. Apalagi alat GeNose juga lebih murah dibandingkan antigen dan PCR.
Pemkot pun membelinya sebanyak 163 unit. Keputusan Pemkot membeli alat ini menyusul terbitnya surat izin edar dan penggunaan GeNose sebagai salah satu alat skrining COVID-19.
"Tiba-tiba ada pemeriksaan di mana Kementerian Kesehatan memberi izin edar. Jadi kami Dinas Kesehatan ada patokan, ada pedoman bahwa alat ini memang benar. Karena ada izin edarnya," kata Nursaidah.
Baca Juga: Ditolak IDI, Danny Ngotot Makassar Pakai GeNose: Komplain ke Kemenkes
Baca Juga: Pemkot Makassar Tetap Pakai GeNose karena Lebih Murah