TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sekolah di Makassar Dibuka Jika Kasus COVID-19 Menurun

Sulit mewujudkan belajar tatap muka di awal tahun 2021

Ilustrasi anak sekolah (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Makassar, IDN Times - Ketua Tim Epidemiolog Satgas Penanganan COVID-19 Makassar Ansariadi menganjurkan Pemerintah Kota tidak membuka sekolah sebelum kasus COVID-19 bisa dikendalikan.

Ansariadi yang juga Epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) menganggap kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa diterapkan jika penyebaran virus corona telah menurun. Jika situasi seperti sekarang di mana kasus penularan masih tinggi, pembukaan sekolah tidak disarankan.

"Kita semua berupaya mengendalikan supaya kasusnya menurun sama seperti di akhir Oktober, kita hanya dapat kasus sekitar 15 per hari. Kalau masuk ke situ, rekomendasikan buka sekolah," kata Ansariadi, Senin (21/12/2020).

Baca Juga: Pemkot Makassar Kembali Terapkan WFH karena COVID-19

1. Sulit membuka sekolah jika kasus masih tinggi

Ilustrasi aktivitas di sekolah. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Ansariadi mengatakan, persebaran COVID-19 di Makassar saat ini, secara epidemiologi belum terkendali bahkan terus mengalami peningkatan. Sehingga anak-anak memiliki risiko terinfeksi COVID-19. 

"Kalau dulu kan sekolah ditutup karena banyak kasus. Nah, sekarang kasus malah semakin meningkat, masa mau dibuka. Logikanya kan begitu," ujar Ansariadi.

Jika kondisi kasus COVID-19 di Makassar terus meningkat hingga Februari 2021, maka kondisi ini menurutnya akan sulit untuk melakukan belajar tatap muka di sekolah.

"Oleh karena itu kita upayakan kendalikan semuanya supaya turun sampai sekitar 15 per hari. Mudah-mudahan bisa kita dapat sampai Januari sehingga sekolah bisa dibuka," katanya. 

2. Dikhawatirkan muncul klaster sekolah

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Pembelajaran dari rumah secara daring selama berbulan-bulan memang sejak awal dinilai kurang efektif dan mengakibatkan siswa maupun orang tua stres. Namun bukan hal mudah untuk membuka kembali aktivitas sekolah.

Rencana pembukaan sekolah juga menimbulkan ketakutan terjadi penularan COVID-19. Apalagi dengan kondisi kasus COVID-19 di Makassar yang kian hari kian meningkat. 

Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar Siswanto Wahab, pemerintah harus tegas dalam mengambil keputusan terkait rencana pembukaan sekolah ini. 

"Kalau sampai sekolah dibuka tatap muka dengan kasus COVID-19 tinggi, siapa yang bertanggung jawab terhadap anak-anak kita. Saya yakin akan muncul klaster sekolah kalau akan dilaksanakan tatap muka," kata Siswanto, Selasa (22/12/2020). 

Baca Juga: Enam Puskesmas di Makassar Ditutup karena Penularan COVID-19

Berita Terkini Lainnya