Pengamat: Sulsel Butuh Inovasi untuk Mengendalikan Penularan COVID-19
Aturan pengendalian COVID-19 belum maksimal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan hingga kini masih terus berupaya mengendalikan kasus COVID-19 meski jumlah kasus mulai menurun. Demi memutus mata rantai penularan virus, pemprov mengeluarkan berbagai kebijakan.
Sejumlah kebijakan itu di antaranya larangan mudik bagi ASN, posko penyekatan mudik di perbatasan, hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Semua itu sejalan dengan instruksi Menteri Dalam Negeri.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Hasanuddin, Adnan Nasution mengatakan berbagai peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terkait pengendalian COVID-19 belum maksimal. Dibutuhkan lebih banyak inovasi.
"Kalau saya melihatnya itu belum maksimal. Semestinya ada inovasi-inovasi kebijakan atau terobosan untuk meminimalisir terjangkitnya virus Corona," kata Adnan saat dihubungi IDN Times via telepon, Jumat (28/5/2021).
1. Perlu memanfaatkan teknologi dalam penerapan aturan jaga jarak
Menurut Adnan, pemerintah perlu menciptakan terobosan dalam membuat kebijakan. Misalnya ada pemanfaatan teknologi yang menyebabkan orang tidak bisa berdekatan.
"Teknologi ini yang sebaiknya harus diberikan ke masyarakat. Mungkin semacam alarm yang dibawa atau digunakan oleh orang yang dipasang di hapenya. Jadi ketika itu berdekatan dengan alarm lainya itu akan berbunyi," katanya.
Dia menilai terobosan seperti ini dirasa perlu sebab masyarakat kadang lupa atau abai terhadap protokol kesehatan, utamanya menjaga jarak.
"Katakanlah tempat-tempat warkop, yang paling rawan selama ini karena ketika dia dalam kondisi di warkop, walaupun dia tidak minum kopi, itu memang hampir tidak pernah menggunakan masker pada saat di dalam," katanya.
Baca Juga: Pemakaman Khusus COVID-19 di Macanda Gowa Mulai Penuh
Baca Juga: RSUD Labuang Baji Makassar Nol Pasien COVID-19 Dua Minggu Terakhir